Timika (ANTARA) - Kepala BMKG Stasiun Geofisika Kelas 1 Jayapura Herlambang Huda mengimbau masyarakat tidak mudah terpengaruh dengan berita bohong atau hoaks tentang bencana alam yang beredar di media sosial.
Herlambang Huda di Timika, Kabupaten Mimika, Provinsi Papua Tengah, Kamis, mengatakan informasi resmi terkait cuaca maupun gempa bumi dapat diperoleh dari situs resmi BMKG.
"Kami menggelar Sekolah Lapang Gempa Bumi di Kota Timika, Kabupaten Mimika dengan tujuan meningkatkan pemahaman masyarakat tentang dampak bencana termasuk gempa bumi," katanya.
Menurut Herlambang, pihaknya melibatkan media masa di Kabupaten Mimika dalam Sekolah Lapang Gempa Bumi agar dapat meningkatkan pemahaman seputar bencana.
"Media masa memiliki kekuatan yang luar biasa, untuk itu kami berharap keterlibatan rekan-rekan media dapat memberi edukasi kepada masyarakat melalui pemberitaan," ujarnya.
Dia menjelaskan Sekolah Lapang Gempa Bumi ini dilaksanakan selama dua hari pada 24-25 Juli 2024 dengan melibatkan beberapa pihak terkait.
"Kami juga melibatkan aparat TNI/Polri, SAR, insan pers, aparat kampung, sekolah, dan BPBD Kabupaten Mimika," katanya lagi.
"Kami berharap sinergisitas yang telah terjalin ini dapat terus dibangun demi keamanan dan keselamatan masyarakat umum," ujarnya menambahkan.
Herlambang Huda di Timika, Kabupaten Mimika, Provinsi Papua Tengah, Kamis, mengatakan informasi resmi terkait cuaca maupun gempa bumi dapat diperoleh dari situs resmi BMKG.
"Kami menggelar Sekolah Lapang Gempa Bumi di Kota Timika, Kabupaten Mimika dengan tujuan meningkatkan pemahaman masyarakat tentang dampak bencana termasuk gempa bumi," katanya.
Menurut Herlambang, pihaknya melibatkan media masa di Kabupaten Mimika dalam Sekolah Lapang Gempa Bumi agar dapat meningkatkan pemahaman seputar bencana.
"Media masa memiliki kekuatan yang luar biasa, untuk itu kami berharap keterlibatan rekan-rekan media dapat memberi edukasi kepada masyarakat melalui pemberitaan," ujarnya.
Dia menjelaskan Sekolah Lapang Gempa Bumi ini dilaksanakan selama dua hari pada 24-25 Juli 2024 dengan melibatkan beberapa pihak terkait.
"Kami juga melibatkan aparat TNI/Polri, SAR, insan pers, aparat kampung, sekolah, dan BPBD Kabupaten Mimika," katanya lagi.
"Kami berharap sinergisitas yang telah terjalin ini dapat terus dibangun demi keamanan dan keselamatan masyarakat umum," ujarnya menambahkan.