Sentani (ANTARA) - PT Angkasa Pura I Jayapura bersama Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup Papua melakukan penanaman 330 pohon guna mendukung upaya bersama mencegah perubahan iklim di Indonesia, Selasa.
Penanaman pohon juga melibatkan Kelompok Tani Hutan Bhatau Bhu Kampung Ifar Besar, di kawasan wisata Pantai Howe yang merupakan kawasan Bandara Sentani sekaligus tempat wisata itu.
Legal, Compliance, and Stakeholder Relation Manager Bandara Sentani Surya Eka di Sentani, Selasa, mengatakan penanaman pohon secara serentak ini sebagai bagian dari upaya mitigasi perubahan iklim, pemulihan kualitas lingkungan hidup, dan percepatan rehabilitasi hutan serta lahan.
“Ini merupakan upaya untuk memperbaiki kualitas lingkungan dengan memperbanyak pohon juga meningkatkan wawasan dan pemahaman masyarakat umum atas pelaksanaan program pembangunan lingkungan hidup dan kehutanan khususnya kegiatan penanaman pohon,” katanya.
Dia menjelaskan kegiatan ini juga untuk mendukung pencapaian target pemerintah dalam perlindungan ekologis, sekaligus meningkatkan konservasi lingkungan dan ekonomi masyarakat yang bekerja sama dengan PT Angkasa Pura I Bandara Sentani.
“Kami tidak hanya bertanggung jawab terhadap bandara dan penerbangan tetapi ada fungsi sosial yang harus dilakukan di lingkungan sekitar dalam hal mencegah perubahan iklim yang dampaknya bisa dirasakan seluruh manusia.,” ujarnya.
Dia menjelaskan penanaman pohon telah menjadi komitmen PT Angkasa Pura I Jayapura dalam pelestarian lingkungan di mana perusahaan ini beroperasi.
“Kami berharap masyarakat juga memperoleh edukasi untuk bagaimana dapat menjaga lingkungannya dengan memelihara segala sesuatu yang ada di alam, atau jangan merusaknya,” katanya.
Dia mengatakan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) PT Angkasa Pura I ada beberapa, salah satunya penanaman pohon dan bantuan laptop ke sekolah di kawasan Bandara Sentani.
“Kami berharap kehadiran kami bisa memberikan manfaat di semua sektor baik pendidikan, kesehatan dan lingkungan atau alam,” ujarnya.
Jenis pohon yang ditanam, yakni matoa, durian, pucuk merah, rambutan dan pinang yang sesuai dengan kondisi tanah di wilayah Sentani atau Kabupaten Jayapura.
Penanaman pohon juga melibatkan Kelompok Tani Hutan Bhatau Bhu Kampung Ifar Besar, di kawasan wisata Pantai Howe yang merupakan kawasan Bandara Sentani sekaligus tempat wisata itu.
Legal, Compliance, and Stakeholder Relation Manager Bandara Sentani Surya Eka di Sentani, Selasa, mengatakan penanaman pohon secara serentak ini sebagai bagian dari upaya mitigasi perubahan iklim, pemulihan kualitas lingkungan hidup, dan percepatan rehabilitasi hutan serta lahan.
“Ini merupakan upaya untuk memperbaiki kualitas lingkungan dengan memperbanyak pohon juga meningkatkan wawasan dan pemahaman masyarakat umum atas pelaksanaan program pembangunan lingkungan hidup dan kehutanan khususnya kegiatan penanaman pohon,” katanya.
Dia menjelaskan kegiatan ini juga untuk mendukung pencapaian target pemerintah dalam perlindungan ekologis, sekaligus meningkatkan konservasi lingkungan dan ekonomi masyarakat yang bekerja sama dengan PT Angkasa Pura I Bandara Sentani.
“Kami tidak hanya bertanggung jawab terhadap bandara dan penerbangan tetapi ada fungsi sosial yang harus dilakukan di lingkungan sekitar dalam hal mencegah perubahan iklim yang dampaknya bisa dirasakan seluruh manusia.,” ujarnya.
Dia menjelaskan penanaman pohon telah menjadi komitmen PT Angkasa Pura I Jayapura dalam pelestarian lingkungan di mana perusahaan ini beroperasi.
“Kami berharap masyarakat juga memperoleh edukasi untuk bagaimana dapat menjaga lingkungannya dengan memelihara segala sesuatu yang ada di alam, atau jangan merusaknya,” katanya.
Dia mengatakan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) PT Angkasa Pura I ada beberapa, salah satunya penanaman pohon dan bantuan laptop ke sekolah di kawasan Bandara Sentani.
“Kami berharap kehadiran kami bisa memberikan manfaat di semua sektor baik pendidikan, kesehatan dan lingkungan atau alam,” ujarnya.
Jenis pohon yang ditanam, yakni matoa, durian, pucuk merah, rambutan dan pinang yang sesuai dengan kondisi tanah di wilayah Sentani atau Kabupaten Jayapura.