Sentani (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Jayapura Papua mengharapkan agar para dokter spesialis mampu menangani penyakit warga di daerahnya.
Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Jayapura Edward Sihotang di Sentani Rabu mengatakan, dokter spesialis yang ada di daerahnya saat ini rata-rata pendidikannya itu biasa sendiri, atau memperoleh batuan beasiswa dari Pemprov Papua maupun Lembaga Pengelolaan Dana Pendidikan dari Kementerian Keuangan atau LPDP.
Dia menjelaskan, dokter spesialis yang ada di Kabupaten Jayapura kurang lebih 19 orang, dan saat ini melayani di RSUD Yowari
“Untuk biaya sekolah dokter spesialis sejauh ini dari anggaran Pemerintah Kabupaten Jayapura tidak ada, karena difokuskan kepada pembiayaan pendidikan hingga strata satu (S1),” katanya.
Menurut Sihotang, dokter yang ada di RSUD Yowari merupakan UPTD dari Dinas Kesehatan Kabupaten Jayapura, yakni spesialis dan sub spesialis.
“Kalau dokter spesialis dan mengambil keahlian lebih detail lagi atau disebut dokter sub spesialis ada tiga orang, kemudian dokter spesialis ada 19 orang,” ujarnya.
Dia menjelaskan, dokter sub spesialis terdapat tiga dan semuanya aparatur sipil negara (ASN), sementara dokter spesialis 19 orang, 16 di antaranya ASN dan tiga orang masih kontrak daerah.
“Tentu dengan kehadiran dokter spesialis dan sub spesialis dapat membantu pelayanan kesehatan bagi masyarakat Kabupaten Jayapura maupun kabupaten lainnya di Papua, sehingga pengobatannya tidak perlu dirujuk ke provinsi atau sampai keluar Papua,” katanya.
Dia menambahkan, dokter spesialis besar di antaranya spesialis anak, kandungan, bedah, penyakit dalam, saraf, patalogi klinik, paru-paru, THT, itu sudah ada sehingga sangat membantu pelayanan kesehatan di RSUD Yowari.
“Dalam formasi 170 CPNS 2024 setelah kami cek terdapat jatah dokter spesialis untuk membantu pelayanan kesehatan lebih maksimal di RSUD Yowari ke depannya,” ujarnya.
Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Jayapura Edward Sihotang di Sentani Rabu mengatakan, dokter spesialis yang ada di daerahnya saat ini rata-rata pendidikannya itu biasa sendiri, atau memperoleh batuan beasiswa dari Pemprov Papua maupun Lembaga Pengelolaan Dana Pendidikan dari Kementerian Keuangan atau LPDP.
Dia menjelaskan, dokter spesialis yang ada di Kabupaten Jayapura kurang lebih 19 orang, dan saat ini melayani di RSUD Yowari
“Untuk biaya sekolah dokter spesialis sejauh ini dari anggaran Pemerintah Kabupaten Jayapura tidak ada, karena difokuskan kepada pembiayaan pendidikan hingga strata satu (S1),” katanya.
Menurut Sihotang, dokter yang ada di RSUD Yowari merupakan UPTD dari Dinas Kesehatan Kabupaten Jayapura, yakni spesialis dan sub spesialis.
“Kalau dokter spesialis dan mengambil keahlian lebih detail lagi atau disebut dokter sub spesialis ada tiga orang, kemudian dokter spesialis ada 19 orang,” ujarnya.
Dia menjelaskan, dokter sub spesialis terdapat tiga dan semuanya aparatur sipil negara (ASN), sementara dokter spesialis 19 orang, 16 di antaranya ASN dan tiga orang masih kontrak daerah.
“Tentu dengan kehadiran dokter spesialis dan sub spesialis dapat membantu pelayanan kesehatan bagi masyarakat Kabupaten Jayapura maupun kabupaten lainnya di Papua, sehingga pengobatannya tidak perlu dirujuk ke provinsi atau sampai keluar Papua,” katanya.
Dia menambahkan, dokter spesialis besar di antaranya spesialis anak, kandungan, bedah, penyakit dalam, saraf, patalogi klinik, paru-paru, THT, itu sudah ada sehingga sangat membantu pelayanan kesehatan di RSUD Yowari.
“Dalam formasi 170 CPNS 2024 setelah kami cek terdapat jatah dokter spesialis untuk membantu pelayanan kesehatan lebih maksimal di RSUD Yowari ke depannya,” ujarnya.