Jayapura (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Jayapura, Papua gencar melakukan sosialisasi terkait penanganan pertama pada korban tenggelam bagi masyarakat pemilik objek wisata di sepanjang Pantai Holtekamp.

Kepala BPBD Kota Jayapura Asep Khalid di Jayapura, Jumat, mengatakan wisata Pantai Holtekamp sering terjadi musibah orang tenggelam hingga meninggal dunia, sehingga menjadi perhatian pihaknya bersama instansi terkait.



"Ke depan kami akan meningkatkan sinergi bersama berbagai pihak bagaimana mengatasi hal tersebut," katanya.

Menurut Asep, pada 2025, pihaknya mengadakan cincin pelampung yang kemudian dibagikan kepada masyarakat, khususnya pengelolaan objek wisata.

"Sehingga, saat terjadi musibah, cincin pelampung ini bisa digunakan masyarakat untuk pertolongan pertama pada korban," ujarnya.

Dia mengatakan pihaknya berharap ke depan ada lahan di sekitar kawasan Pantai Holtekamp untuk membangun posko bagi tim SAR, sehingga dapat melakukan pemantauan aktivitas masyarakat selama 24 jam.

"Selama ini yang kami lakukan saat terjadi musibah orang tenggelam, bersama tim SAR melakukan pencarian secara aktif," katanya.



Dia menambahkan selama ini pihaknya juga melakukan pemantauan aktivitas masyarakat di destinasi wisata Pantai Holtekamp dua kali dalam seminggu, namun hal tersebut dinilai kurang optimal, sebab belum tersedia fasilitas seperti posko.

"Posko bagi tim SAR akan sangat membantu agar cepat melakukan pertolongan terhadap korban tenggelam. Pada 2025, kami berharap sudah memiliki posko," ujarnya.

Pewarta : Ardiles Leloltery
Editor : Muhsidin
Copyright © ANTARA 2024