Sentani (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jayapura meningkatkan pelayanan puskesmas pembantu atau pustu guna membantu pelayanan kesehatan bagi masyarakat orang asli Papua (OAP) di daerah terisolir.
Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Jayapura melengkapi Pustu Maili Distrik Airu termasuk daerah terisolir dengan penerangan dan alat kesehatan.
Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Jayapura Edward Sihotang di Sentani, Jumat, mengatakan dengan dukungan penerangan dan alat kesehatan maka Pustu Maili di Distrik Airu dapat beroperasi dengan baik.
“Kami berharap dengan fasilitas ini maka petugas kesehatan yang ditempatkan di sana bisa bekerja melayani masyarakat OAP dengan maksimal,” katanya.
Menurut Sihotang, pustu dan puskesmas menjadi perhatian besar Dinkes dalam melengkapi semua fasilitas pendukung guna memaksimalkan pelayanan.
“Kami berharap pelayanan kesehatan mulai dari daerah perkotaan hingga ke kampung-kampung termasuk daerah terisolir dapat pelayanan yang maksimal,” ujarnya.
Dia menjelaskan dukungan ini supaya masyarakat tidak mengalami kesulitan untuk memperoleh pelayanan dasar kesehatan.
“Pustu ini (Maili) dibangun karena jarak masyarakat ke Puskesmas Airu cukup jauh, sehingga pustu ini diharapkan membantu mereka memperoleh layanan maksimal,” katanya.
Dia menambahkan jarak terdekat masyarakat di Distrik Airu untuk sampai ke puskesmas menempuh perjalanan 2 jam dengan berjalan kaki.
“Bisa dibayangkan bagaimana upaya yang kami lakukan untuk memberikan pelayanan bagi masyarakat khususnya orang asli Papua di 139 kampung dan lima kelurahan,” ujarnya.*
Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Jayapura melengkapi Pustu Maili Distrik Airu termasuk daerah terisolir dengan penerangan dan alat kesehatan.
Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Jayapura Edward Sihotang di Sentani, Jumat, mengatakan dengan dukungan penerangan dan alat kesehatan maka Pustu Maili di Distrik Airu dapat beroperasi dengan baik.
“Kami berharap dengan fasilitas ini maka petugas kesehatan yang ditempatkan di sana bisa bekerja melayani masyarakat OAP dengan maksimal,” katanya.
Menurut Sihotang, pustu dan puskesmas menjadi perhatian besar Dinkes dalam melengkapi semua fasilitas pendukung guna memaksimalkan pelayanan.
“Kami berharap pelayanan kesehatan mulai dari daerah perkotaan hingga ke kampung-kampung termasuk daerah terisolir dapat pelayanan yang maksimal,” ujarnya.
Dia menjelaskan dukungan ini supaya masyarakat tidak mengalami kesulitan untuk memperoleh pelayanan dasar kesehatan.
“Pustu ini (Maili) dibangun karena jarak masyarakat ke Puskesmas Airu cukup jauh, sehingga pustu ini diharapkan membantu mereka memperoleh layanan maksimal,” katanya.
Dia menambahkan jarak terdekat masyarakat di Distrik Airu untuk sampai ke puskesmas menempuh perjalanan 2 jam dengan berjalan kaki.
“Bisa dibayangkan bagaimana upaya yang kami lakukan untuk memberikan pelayanan bagi masyarakat khususnya orang asli Papua di 139 kampung dan lima kelurahan,” ujarnya.*