Sentani (ANTARA) - Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Jayapura, Papua, memberikan bantuan bersyarat (specific grant) dan bantuan hibah (block grant) bagi Orang Asli Papua (OAP) di daerah setempat.
Kepala Disperindag Kabupaten Jayapura Theopilus H Tegai, di Sentani, Senin, mengatakan kedua dukungan program itu diperkuat anggaran Otonomi Khusus (Otsus) 2024 kurang lebih sebesar Rp5,5 miliar.
“Untuk bantuan bersyarat kami kucurkan Rp5 miliar, sementara bantuan hibah Rp500 juta untuk membantu kesejahteraan masyarakat OAP di 139 kampung dan lima kelurahan,” katanya.
Menurut Theopilus, bantuan spesifik atau bersyarat biasanya bersifat top-down, yang telah dirancang pemerintah pusat untuk membiayai bidang tertentu yang menjadi prioritas daerah.
Sedangkan bantuan hibah atau bantuan sosial itu peruntukan sudah sangat jelas untuk membantu fisik maupun nonfisik dalam rangka peningkatan taraf hidup masyarakat Papua.
“Kedua bantuan ini lebih kepada revitalisasi pasar rakyat Banuku/Nimboran dan Pasar Pharaa Sentani sebesar Rp3,4 miliar,” ujarnya.
Dia menjelaskan revitalisasi pasar rakyat Banuku di antaranya penimbunan lingkungan pasar, pembuatan drainase, pembuatan gorong-gorong, penyediaan air bersih.
Sedanngkan untuk Pasar Pharaa Sentani yakni pembangunan los untuk tempat berjualan ikan serta los lainnya untuk memudahkan dan membantu pedagang khusus OAP berjualan dengan baik.
“Dukungan itu kami berikan untuk membantu pedagang OAP serta pedagang nusantara lainnya memperoleh tempat yang layak untuk berjualan,” katanya.
Pihaknya juga membantu pengembangan industri kecil dan menengah Rp2 miliar dengan dibangunnya rumah produksi, penampungan hasil dan pemberian bantuan alat serta bahan fisik lainnya.
Pembangunan rumah penampungan biji kakao Kampung Bring, pembangunan rumah produksi kopi Kampung Yanbra, pembangunan rumah produksi VCO Ifar Gunung, revitalisasi rumah produksi Sentani, Doyo, Kehiran dan instalasi air, rumah genset dan listrik serta sentra industri kakao Yahim.
Bantuan hibah untuk penataan dan pengawasan pasar lama Sentani, serta perencanaan pembangunan los pasar ikan Sentani.
Kepala Disperindag Kabupaten Jayapura Theopilus H Tegai, di Sentani, Senin, mengatakan kedua dukungan program itu diperkuat anggaran Otonomi Khusus (Otsus) 2024 kurang lebih sebesar Rp5,5 miliar.
“Untuk bantuan bersyarat kami kucurkan Rp5 miliar, sementara bantuan hibah Rp500 juta untuk membantu kesejahteraan masyarakat OAP di 139 kampung dan lima kelurahan,” katanya.
Menurut Theopilus, bantuan spesifik atau bersyarat biasanya bersifat top-down, yang telah dirancang pemerintah pusat untuk membiayai bidang tertentu yang menjadi prioritas daerah.
Sedangkan bantuan hibah atau bantuan sosial itu peruntukan sudah sangat jelas untuk membantu fisik maupun nonfisik dalam rangka peningkatan taraf hidup masyarakat Papua.
“Kedua bantuan ini lebih kepada revitalisasi pasar rakyat Banuku/Nimboran dan Pasar Pharaa Sentani sebesar Rp3,4 miliar,” ujarnya.
Dia menjelaskan revitalisasi pasar rakyat Banuku di antaranya penimbunan lingkungan pasar, pembuatan drainase, pembuatan gorong-gorong, penyediaan air bersih.
Sedanngkan untuk Pasar Pharaa Sentani yakni pembangunan los untuk tempat berjualan ikan serta los lainnya untuk memudahkan dan membantu pedagang khusus OAP berjualan dengan baik.
“Dukungan itu kami berikan untuk membantu pedagang OAP serta pedagang nusantara lainnya memperoleh tempat yang layak untuk berjualan,” katanya.
Pihaknya juga membantu pengembangan industri kecil dan menengah Rp2 miliar dengan dibangunnya rumah produksi, penampungan hasil dan pemberian bantuan alat serta bahan fisik lainnya.
Pembangunan rumah penampungan biji kakao Kampung Bring, pembangunan rumah produksi kopi Kampung Yanbra, pembangunan rumah produksi VCO Ifar Gunung, revitalisasi rumah produksi Sentani, Doyo, Kehiran dan instalasi air, rumah genset dan listrik serta sentra industri kakao Yahim.
Bantuan hibah untuk penataan dan pengawasan pasar lama Sentani, serta perencanaan pembangunan los pasar ikan Sentani.