Biak (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Supiori, Papua, memperkuat pelayanan kesehatan di posyandu dan puskesmas pembantu (pustu) di wilayah Kepulauan itu untuk mencegah stunting anak di daerah setempat.

"Para orang tua yang punya anak balita harus rutin melakukan pemeriksaan anak di posyandu dan pustu untuk mengetahui tumbuh kembang anak," ujar Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinkes Supiori Hengky Mandosir di Sorindiweri, Sabtu.

Ia mengatakan pemeriksaan anak di posyandu atau pustu harus lebih rutin dilakukan orang tua setiap bulan dengan pemberian makanan tambahan sehat. Ketika anak diperiksa kesehatannya di posyandu atau pustu, maka hasilnya langsung diketahui orang tua dan keluarga terhadap tumbuh kembang anak.

Pemahaman orang tua terhadap stunting anak, menurutnya, juga harus diperkuat dengan sosialisasi di posyandu.

Karena selama ini, lanjut Hengky, para orang tua atau keluarga merekalah yang mengetahui kondisi kesehatan anak di lingkungan keluarga.

"Dinkes Supiori minta kepala pustu dan posyandu lebih gencar mensosialisasikan pencegahan stunting anak supaya para orang tua paham ikut menurunkan kasus stunting anak," katanya.

Hengky mengatakan pada 2023 pihak Pemkab Supiori berhasil menurunkan stunting sebesar tiga persen dari keseluruhan 265 anak stunting.

"Untuk tahun 2024 Satgas Pencegahan dan Penurunan Stunting Anak Kabupaten Supiori menargetkan turun hingga lima persen," katanya.

Pada periode Agustus -Desember jajaran Dinkes Biak bekerja sama dengan Bank Papua membantu pengobatan stunting 142 anak di wilayah Distrik Aruri.

Pewarta : Muhsidin
Editor : Muhsidin
Copyright © ANTARA 2024