Biak (ANTARA) - Badan dunia urusan anak UNICEF bekerja sama dengan Badan Gizi Nasional (BGN) melatih petugas penjamah makanan (food handler) untuk menjamin keamanan pangan dalam Program Makan Bergizi Gratis (MBG).

"Wajib dimiliki petugas penjamah makanan, harus punya sertifikat higienis dan mengerti tentang asupan gizi," ujar Staf Ahli 1 Bupati Biak Numfor Francisco Olla seusai membuka kegiatan pelatihan di Biak, Jumat.

Ia mengatakan petugas penjamah atau orang yang menangani makanan baik yang dikemas maupun tidak, harus bersih dan punya kemampuan menilai asupan gizi yang dimasak.

Sedangkan peralatan makanan yang digunakan, menurut Francisco, mulai dari tahap persiapan, pengolahan, penyimpanan, pengangkutan, hingga penyajian harus steril dan bersih.

"Jadi, petugas penjamah makanan punya peran sangat penting untuk memastikan mutu dan keamanan pangan yang disajikan kepada anak sekolah dan masyarakat benar-benar layak dan memenuhi asupan gizi," katanya membacakan pesan Bupati Markus Octovianus Mansnembra.

Ia mengatakan ketika petugas penjamah sehat maka dapat mencegah penyakit dan keracunan makanan.

Petugas yang terpilih sebagai penjamah makanan, kata dia, harus punya kompetensi dan spesifikasi mengukur asupan gizi pada Program MBG.

"Karena hal ini menyangkut kebutuhan gizi anak sebagai penerima manfaat MBG," katanya.

Sementara Perwakilan UNICEF Dwi Kristanto mengatakan ada tiga dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di wilayah Distrik Samofa mendapat pelatihan penjamah makanan.

Ia menyebut selama dua hari pada 28-29 November 2025 petugas dapur penjamah makanan mendapat informasi dari narasumber.

"Setelah selesai mengikuti penguatan kapasitas petugas makanan bisa menerapkan keterampilan kepada petugas dapur umum SPPG," kata Dwi Kristanto.

Program penguatan kapasitas petugas penjamah MBG dihadiri Korwil BGN Biak Husni, Perwakilan Laboratorium Kesehatan Kemenkes RI Aulia Hadiningsih, serta mitra UNICEF Indonesia.


Pewarta : Muhsidin
Editor : Muhsidin
Copyright © ANTARA 2025