Timika (Antara Papua) - Pangkalan TNI AL Timika bekerja sama dengan Lembaga Pengembangan Masyarakat Amungme dan Kamoro (LPMAK) membina para nelayan lokal di wilayah itu dalam rangka mengelola potensi maritim agar dapat meningkatkan kesejahteraan mereka.
Komandan Lanal Timika Letkol Laut Pelaut Mulyadi kepada Antara di Timika, Rabu, mengatakan melalui kerja sama yang telah dibangun dengan LPMAK selama beberapa tahun terakhir, para prajurit TNI AL terlibat pembinaan nelayan dalam hal menangkap ikan dan memperbaiki jaring yang rusak.
Selain itu memberikan sosialisasi tentang keselamatan pelayaran dan mentaati segala aturan perundang-undangan yang berlaku, khususnya di bidang kemaritiman.
Beberapa waktu lalu Lanal Timika bekerja sama dengan LPMAK juga merenovasi ringan rumah-rumah nelayan di Kampung Cenderawasih, Paumako, Distrik Mimika Timur.
Rumah-rumah nelayan tersebut sering dibiarkan begitu saja saat mereka melaut hingga berminggu-minggu atau berbulan-bulan di pesisir pantai.
"Melalui kegiatan renovasi ringan kerja sama dengan LPMAK itu kita membantu masyarakat nelayan untuk menjaga kelayakan huni rumah-rumah mereka sehingga tidak sampai ditinggal begitu saja," ujar Mulyadi.
Menurut dia, TNI AL setiap tahun menyelenggarakan kegitan pengembangan potensi maritim, salah satunya dengan melatih para nelayan lokal agar lebih profesional.
Dengan ketersediaan tenaga profesional, program dan lain-lain, Lanal Timika membuka pintu selebar-lebarnya jika ada pihak terkait yang ingin meminta dukungan jajaran Lanal Timika dalam rangka pemberdayaan masyarakat nelayan.
"Kami siap membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat nelayan, apakah melalui kerja sama dengan LPMAK atau pemerintah daerah dan lain-lain karena kami memiliki program, sumber daya tenaga ahli dan lainnya," tutur Mulyadi.
Ia mengatakan, program ketahanan pangan di bidang perikanan dan maritim yaitu dengan cara meningkatkan kemampuan para nelayan lokal baik dalam hal pengetahuan maupun alat tangkap sehingga dari usaha itu bisa meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan mereka.
Potensi sumber daya perikanan yang sangat kaya di wilayah perairan Mimika hingga Laut Arafura di selatan Papua, katanya, seharusnya dapat dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk meningkatkan kesejahteraan nelayan lokal, bukan meningkatkan kesejahteraan perusahaan-perusahaan pemilik kapal ikan yang sebagian besar dimiliki oleh orang asing. (*)