Timika (Antara Papua) - Unit Percepatan Pembangunan Kesehatan Papua menyebutkan mesin pengisian oksigen di Rumah Sakit Umum Daerah Wamena, Kabupaten Jayawijaya, rusak.
Ketua Harian UP2KP Esau Rumbiak ketika dikonfirmasi dari Timika, Jumat, mengatakan, menyangkut dengan kehabisan oksigen di RSUD Wamena pada Senin (21/9) lalu, direktur dan manajemen rumah sakit menjelaskan bahwa sebenarnya tabung pengisian penambahan oksigen ada tetapi alat mesin pengisian oksigennya yang rusak.
Esau menyebutkan pihaknya mengetahui mesin pengisian oksigen di rumah sakit tersebut rusak setelah melakukan peninjauan sekaligus bertatap muka dengan direktur dan manajemenRSUD Wamena sejak 1-3 Oktober 2015 lalu.
"Bukan kehabisan oksigen tetapi tabung oksigen disiapkan hanya untuk pasien yang sifatnya emergenzy dan segera membutuhkan pertolongan," katanya.
Menurut Esau, terkait kehabisan tabung itu akhirnya manajemen RSUD Wamena berupaya untuk membelanjakan tabung oksigen.
"Manajemen RSUD Wamena membelanjakan tabung itu tidak menggunakan dana kartu papua sehat (KPS) tetapi menggunakan dana dari Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan," ujarnya.
Lanjut dia, anggaran yang diambil dari BPJS Kesehatan untuk membelanjakan tabung oksigen untuk pasien yang sifatnya emergenzy sebesar Rp5 juta.
Untuk mesin oksigen yang rusak, menurut dia, sementara Pemerintah Kabupaten Jayawijaya, Dinas Kesehatan setempat dan rumah sakit berupaya mendatangkan tenaga teknisi dari Jakarta untuk memperbaiki mesin oksigen yang rusak.
"Dalam waktu dekat ini tenaga teknisi dari Jakarta akan tiba di Wamena untuk memperbaiki mesin oksigen," ujarnya.
Esau berharap pemerintah kabupaten setempat mendukung dan terus bertanggungjawab atas kerusakan mesin oksigen tersebut.
"Pemkab diharapkan bertanggung jawab karena bukan hanya sumber dana dari Pemerintah Provinsi Papua, ada APBD sehingga pemkab harus bertanggung jawab," tambah dia.
Sebelumnya, pada Senin (21/9) di ruang Unit Gawat Darurat Rumah Sakit Umum Daerah Wamena, empat pasien membutuhkan bantuan pernapasan namun tidak mendapatkan tabung oksigen untuk bantuan pernapasan. (*)
Berita Terkait
Koops TNI Habema: Masyarakat Homeyo telah kembali dari pengungsian
Minggu, 19 Mei 2024 11:27
DKP Papua tingkatkan pemberdayaan ekonomi nelayan OAP di Biak Numfor
Minggu, 19 Mei 2024 7:44
28 atlet NPCI Jayapura ikuti seleksi renang menuju Peparnas XVII
Sabtu, 18 Mei 2024 23:55
Dispar harap Festival Budaya Biak jadi daya tarik wisatawan
Sabtu, 18 Mei 2024 23:53
Dishub Jayapura siapkan kapal wisata dukung aktivasi pariwisata
Sabtu, 18 Mei 2024 23:48
DLH Mimika minta seluruh masyarakat peduli jaga kebersihan lingkungan
Sabtu, 18 Mei 2024 23:45
Pemkab Jayapura minta PMI tingkatkan strategi pelayanan donor darah
Sabtu, 18 Mei 2024 23:43
Dishub Kota Jayapura siapkan Rp1 miliar perbaiki fasilitas Terminal Mesran
Sabtu, 18 Mei 2024 23:39