Timika (Antara Papua) - Dua unit mesin pembangkit diesel milik PT Sumberdaya Sewatama yang dikontrak PT PLN (Persero) Timika, Papua, mengalami kerusakan sehingga memicu terjadinya pemadaman listrik bergilir di wilayah itu dalam beberapa hari terakhir.
Manajer PLN Rayon Timika Harlin Panggabean kepada Antara di Timika, Kamis, mengatakan dua mesin milik PT Sumberdaya Sewatama itu berkemampuan daya masing-masing satu mega watt.
Harlin berharap perbaikan kedua mesin itu bisa dilakukan dalam pekan ini agar pelanggan PLN di Timika dan sekitarnya tidak lagi mengalami pemadaman listrik.
"Ada dua unit mesin kita yang disewa dari PT Sumberdaya Sewatama mengalami kerusakan. Kami minta PT Sewatama secepatnya memperbaiki mesin yang rusak itu. Mudah-mudahan minggu ini sudah bisa dikerjakan," kata Harlin.
Buntut dari masalah itu, katanya, PLN Timika terpaksa setiap hari melakukan pemadaman bergilir. Kebijakan ini ditempuh lantaran daya yang tersedia tidak mencukupi.
Pemadaman bergilir terutama dilakukan pada saat beban puncak pemakaian listrik yaitu mulai pukul 18.00--22.00 WIT.
PLN Timika juga tengah melakukan pemeliharaan mesin pembangkit dan jaringan listrik di Kota Timika agar tidak terjadi kerusakan terutama saat hari raya Natal dan Tahun Baru.
"Kami berharap mudah-mudahan ke depan tidak ada lagi pemadaman kalau semua mesin yang mengalami gangguan sudah dilakukan perbaikan," kata Harlin.
Menurut dia, kapasitas terpasang mesin pembangkit diesel di PLN Timika sebesar 25 mega watt dengan beban puncak mencapai 22 mega watt.
Adapun jumlah pelanggan PLN Timika tercatat sebanyak 40.200 pelanggan.
Dalam waktu dekat PLN Timika juga akan melayani penyambungan baru bagi 500 pelanggan listrik rumah tangga sederhana yang tersebar di Kampung Utikini Baru-SP12.
Rumah-rumah warga kategori rumah tangga sederhana itu akan dipasangi meteran 450 volt amper dengan tiga buah titik lampu tanpa dipungut bayaran.
"Untuk seluruh Timika kami menargetkan akan melakukan penyambungan listrik khusus rumah tangga sederhana dengan total 1.000 pelanggan baru hingga akhir tahun. Mereka sudah daftar sejak awal 2015. Kalau masih ada yang belum dilayani, maka akan dilayani tahun 2016," jelas Harlin. (*)
Berita Terkait
Koops TNI Habema: Masyarakat Homeyo telah kembali dari pengungsian
Minggu, 19 Mei 2024 11:27
DKP Papua tingkatkan pemberdayaan ekonomi nelayan OAP di Biak Numfor
Minggu, 19 Mei 2024 7:44
28 atlet NPCI Jayapura ikuti seleksi renang menuju Peparnas XVII
Sabtu, 18 Mei 2024 23:55
Dispar harap Festival Budaya Biak jadi daya tarik wisatawan
Sabtu, 18 Mei 2024 23:53
Dishub Jayapura siapkan kapal wisata dukung aktivasi pariwisata
Sabtu, 18 Mei 2024 23:48
DLH Mimika minta seluruh masyarakat peduli jaga kebersihan lingkungan
Sabtu, 18 Mei 2024 23:45
Pemkab Jayapura minta PMI tingkatkan strategi pelayanan donor darah
Sabtu, 18 Mei 2024 23:43
Dishub Kota Jayapura siapkan Rp1 miliar perbaiki fasilitas Terminal Mesran
Sabtu, 18 Mei 2024 23:39