Biak (Antaranews Papua) - Manajemen Puskesmas Biak Kota, Kabupaten Biak Numfor, Papua, segera mendata sasaran program Indonesia Sehat yang mencakup 12 indikator keluarga.
"Pendataan program Indonesia sehat akan dimulai sehingga membutuhkan partisipasi masyarakat dalam membantu petugas kesehatan di lapangan," ujar Kepala Puskesmas Biak, Rewang Naftali SKM di Biak, Kamis.
Ia menyebutkan masalah kesehatan bukan hanya sekedar di hilir dan bukan hanya sekedar mengobati pasien sakit.
Terkait kesehatan, lanjutnya, ada di hulu untuk membentuk masyarakat yang mengerti tentang kesehatan mau menjadi manusia yang sehat dan menjaga kesehatan.
Ia menambahkan sesuai dengan kebijakan Kemenkes RI tidak hanya mengupayakan penguatan layanan kesehatan primer, namun juga menguatkan program keluarga sehat.
Sebanyak 12 indikator keluarga yang harus kita cermati dan kita pahami, menurut Rewang terbagi ke dalam lima kelompok.
Lima kelompok tersebut yakni kesehatan ibu dan anak, keluarga mengerti program keluarga berencana (KB), Ibu hamil memeriksa kehamilannya sesuai standar, Balita mendapatkan imunisasi lengkap, Pemberian ASI Ekslusif 0-6 bulan serta pemantauan pertumbuhan balita
Dua Indikator lain keluarga sehat, sebutnya dalam pengendalian penyakit menular dan tidak menular penderita hipertensi berobat teratur serta penderita TB paru berobat sesuai standar
Sementara dua indikator dalam perilaku sehat, lanjutnya tidak adanya anggota keluarga yang merokok serta sekeluarga sudah menjadi anggota Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
Sedangkan cakupan dua indikator lain terkait lingkungan sehat, lanjut Rewang, rumah mempunyai sarana air bersih serta menggunakan jamban keluarga.
"Satu Indikator kesehatan jiwa dimana anggota keluarga akses dalam pelayanan kesehatan jiwa," ungkap Rewang.
Ia mengharapkan masyarakat mampu secara mandiri untuk menjaga kesehatannya agar merdeka dari ancaman sakit dan penyakit.
Masyarakat diharapkan agar lebih mengerti tentang perilaku hidup sehat dan bersih supaya tidak jatuh sakit.
"Kami mengharapkan orientasi masyarakat bukan lagi berobat saat sakit tetapi lebih baik bila dijaga kesehatannya," harapnya.
Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan Biak, dr Daisy Ch Urbinas mengaakan pada periode Oktober 2018 telah menjalankan program minum obat massal pencegahan penyakit filariasis.
"Kami juga tengah melakukan pendataan program Indonesia sehat," tambahnya.
Sejauh ini aktivitas layanan pasien di 21 Puskesmas Biak berjalan normal dan lancar melayani pengobatan warga yang berobat.
Berita Terkait
Polda sebut situasi keamanan di Tanah Papua kondusif selepas putusan MK
Rabu, 24 April 2024 21:32
Lantamal X Jayapura awasi laut mencegah penyeludupan
Rabu, 24 April 2024 20:14
Prodi Agro Teknologi Musamus satu-satunya terakreditasi unggul di Papua
Rabu, 24 April 2024 17:22
Pemprov: 126 pokmaswas bantu awasi laut di Papua dari penggunaan peledak
Rabu, 24 April 2024 15:05
Pemprov Papua identifikasi potensi komoditas dorong ekspor
Rabu, 24 April 2024 15:04
SMKN 3 Jayapura teken MoU dengan dunia kerja dan industri
Rabu, 24 April 2024 13:48
OJK Papua sosialisasikan tindak pidana jasa keuangan ke penegak hukum
Rabu, 24 April 2024 13:46
Masyarakat adat Biak ikut merawat alam dengan tanam pohon damar
Rabu, 24 April 2024 12:47