Biak (Antaranews Papua) - Tokoh masyarakat berharap Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Biak Numfor, Papua, mengembangkan air terjun Snapes di Kampung Nermnu, Distrik Biak Utara, karena cukup potensial menjadi salah satu destinasi wisata andalan.
Kepala Suku Biak Mananwir Gerard Kafiar di Biak, Minggu, mengatakan pemerintah melalui Dinas Pariwisata Biak Numfor hendaknya memprogramkan pengadaan fasilitas penunjang pariwisata untuk pengembangan wisata air terjun Snapes.
"Sebagai kepala suku saya sangat mendorong program pariwisata agar memberikan kontribusi pendapatan ekonomi untuk penduduk setempat," kata Gerard Kafiar,
Ia mengakui hingga kini objek wisata air terjun Snapes masih memerlukan dukungan fasilitas penunjang.
Dengan adanya bantuan pemerintah maka pengembangan potensi wisata air itu dapat terlaksana sesuai harapan banyak orang.
Sementara itu, Kepala Kampung Nermnu Abraham Kafiar mengakui setiap minggu lokasi air terjun Snapes menjadi tempat berkunjung warga yang ingin menikmati keindahalan alam.
"Hanya saja jalan menuju lokasi?air terjun masih perlu diperbaiki sehingga mempermudah akses pengunjung ke tempat air terjun," ujar Abraham.
Ia mengakui sementara ini objek wisata air terjun Snapes masih dikelola masyarakat adat lokal Kampung Nermnu.
Lokasi air terjun Snapes Kampung Nermnu berjarak sekitar 20 kilometer arah Utara dari kota Biak.
Berita Terkait
PLN jual 1000 paket bahan pokok pasar murah di Nabire
Jumat, 29 Maret 2024 11:48
Perum Bulog Biak jamin stok beras kebutuhan lebaran terjamin aman
Jumat, 29 Maret 2024 11:46
Pertamina lakukan pemantauan SPBU di Kabupaten Nabire
Jumat, 29 Maret 2024 11:45
ANTARA berbagi takjil gratis bagi masyarakat Papua yang berpuasa
Jumat, 29 Maret 2024 9:43
BPBD imbau warga Mimika antisipasi kebakaran saat musim panas
Kamis, 28 Maret 2024 23:38
Pemkab Biak Numfor fasilitasi pengelolaan keuangan Dana Desa 257 kampung
Kamis, 28 Maret 2024 18:54
Dinkes Kota Jayapura tingkatkan kewaspadaan terhadap kasus DBD
Kamis, 28 Maret 2024 18:45
DLHK Kota Jayapura sebut timbulan sampah 241 ton setiap hari
Kamis, 28 Maret 2024 18:15