Jakarta (ANTARA) - Barang bekas yang tergeletak di rumah tak serta merta dibuang ke tempat sampah oleh Artika Sari Devi. Puteri Indonesia 2004 ini memanfaatkan barang bekas untuk dijadikan mainan bagi kedua buah hatinya, Abbey (10) dan Zoey (7).
"Anak-anak di rumah tercetus untuk membuat sesuatu dari barang yang sudah tak berguna seperti stik es krim," kata Artika dalam acara virtual #MainYuk Dari Rumah bareng Paddle Pop, Rabu.
Biasanya istri dari penyanyi Baim ini memanfaatkan batang es krim bekas untuk dijadikan papan penanda nama bibit tanaman. Di tangan anak-anaknya, stik es krim itu disulap menjadi boneka mini yang dipakai untuk mendongeng.
Artika menunjukkan salah satu boneka dari stik es krim yang telah ditempeli gambar di bagian atasnya.
"Abbey bikin ini pas mengajari adiknya agar suka sayuran. Malam-malam sebelum tidur dia pakai untuk bercerita ke adiknya," ujar Artika.
Kemasan es krim yang penuh warna dan karakter juga dimanfaatkan sebagai inspirasi anaknya untuk menggambar, menciptakan karya baru sebagai ajang berkreasi.
“Saat bermain, apa pun bisa menjadi stimulus kreativitas termasuk jajanan. Bagi kami, memilih jajanan yang baik tidak hanya rasanya yang mereka suka tapi juga baik untuk mereka," kata Artika.
Menurut Ketua Ikatan Psikologi Klinis Anna Surti Ariani, memanfaatkan barang bekas untuk dijadikan mainan memberi berbagai manfaat untuk anak.
Selain hemat biaya karena tak perlu membeli, anak juga jadi memahami konsep daur ulang dan mengurangi sampah.
"Dari proses untuk membuatnya jadi mainan juga bisa melatih kemampuan motorik anak," kata psikolog yang akrab disapa Nina itu.
Nina menjelaskan, ada tiga konsep penting seputar dunia bermain anak.
Pertama, mainan berupa alat yang digunakan, bisa dibeli atau dibuat sendiri oleh anak atau dibantu orangtuanya.
Kedua, permainan, yaitu aktivitas yang diciptakan, bisa membutuhkan mainan ataupun tanpa mainan.
Ketiga, bermain, yaitu kegiatan yang dilakukan untuk memperoleh kesenangan dan memberikan banyak manfaat bagi anak.
"Yang betul-betul memberikan manfaat buat anak bukanlah mainan atau permainan, namun proses bermain yang dilakukan anak," kata Nina.
Dia mengingatkan orangtua untuk menyempatkan waktu bermain bersama anak sehingga anak bisa mendapatkan manfaat yang jauh lebih besar untuk mengoptimalkan tumbuh kembangnya.
Berita Terkait
PLN Papua minta warga tak bermain layangan dekat jaringan listrik
Kamis, 4 Juli 2024 13:56
Satgas Pamtas RI-PNG perbaiki fasilitas belajar TK Awus di Keerom
Selasa, 30 April 2024 21:49
PSBS Biak bermain imbang 1-1 lawan tuan rumah Persiraja
Minggu, 25 Februari 2024 19:41
PA Sentani buat taman bermain anak pancing suami istri rujuk
Senin, 8 Januari 2024 0:33
Pelatih Persewar Eduard Ivakdalam akui Persipura Jayapura bermain bagus
Selasa, 5 Desember 2023 2:22
Yan Mandenas sarankan pemain Persipura Jayapura bermain bagi klub luar negeri
Sabtu, 28 Januari 2023 20:21
Ricky Kambuaya tertantang bermain di Persib Bandung
Minggu, 8 Mei 2022 2:39
Gubernur Papua imbau pejabat lebih berhati-hati bermain medsos
Jumat, 22 April 2022 2:28