Jayapura (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Papua memastikan jalur perbatasan antara negara RI dan Papua Nugini masih ditutup guna mencegah penularan COVID-19 setelah pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 4, 3, dan level 2 di daerah ini.
Kepala Biro Perjalanan dan Kerja Sama Luar Negeri Provinsi Papua Suzana Wanggai melalui laman daerah, Minggu, meminta masyarakat untuk bersabar menunggu pembukaan akses di wilayah perbatasan sebab kondisi penularan COVID-19 saat ini masih cukup tinggi.
"Memasuki pertengahan tahun 2021, kami berpikir bahwa jalur formal di wilayah perbatasan akan segera dibuka, khusus untuk pelayanan pengiriman barang, baik dari Indonesia ke PNG maupun sebaliknya. Akan tetapi, dengan kondisi saat ini, akses barang juga belum dapat kami buka,"ujarnya.
Belum dibukanya akses keluar masuk di perbatasan, menurut Suzana Wanggai, karena melihat lonjakan kasus masih sangat tinggi.
"Makanya, kami berharap seluruh masyarakat wilayah perbatasan maupun sebaliknya untuk bisa bersabar,"ungkapnya.
Suzana Wanggai mengatakan bahwa pemerintah provinsi setempat tetap akan mencari solusi untuk menghidupkan kembali perekonomian di wilayah perbatasan di tengah pandemi COVID-19.
Kendati demikian, kata Suzana Wanggai, semua pihak tidak mengambil keputusan yang dapat melanggar aturan mengingat kasus penularan COVID saat ini yang masih tinggi.
"Apalagi, akan menggelar PON XX Papua pada bulan September–Oktober 2021 sehingga semua pihak bisa menunggu sampai kondisi pandemi dapat dikendalikan," katanya.