Jakarta (ANTARA) - Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin mendukung pengembangan Masjid Raya Baiturrahim di Jayapura, Papua yang merupakan ikon umat Islam di tanah Papua.
“Masjid Baiturahim Jayapura merupakan ikon umat Islam di Papua. Karena itu, harus dijaga keberadaannya, tidak hanya sebagai tempat ibadah, tetapi juga tempat berbagai kegiatan yang lain, termasuk pembinaan umat,” ujar Wapres saat menerima pengurus Masjid Raya Baiturrahim Jayapura, Papua, melalui konferensi video, di Jakarta, Rabu.
Wapres menjelaskan, pengembangan Masjid Raya Baiturrahim Papua perlu menghadirkan fungsi-fungsi masjid yang bersentuhan dengan pendidikan, pemberdayaan ekonomi, ataupun pelayanan kesehatan. Adapun salah satu alternatif pengembangan masjid dapat berupa pendirian balai latihan kerja (BLK).
“Nanti kita akan usulkan supaya kalau masih ada tanahnya, dibuatkan balai latihan kerja untuk latihan-latihan yang menjadi penguasaan Masjid Baiturrahim. Saya harapkan begitu nanti, supaya benar-benar dikelola dengan baik,” jelasnya.
Wapres berharap Masjid Raya Baiturrahim di Papua dapat difungsikan betul seperti masjid yang dibangun oleh Rasulullah di Madinah, Madinatul Munawwarah, Masjid Nabawi.
"Itu juga menjadi pusat kegiatan dan pengembangan Islam yang sangat berpengaruh dalam rangka pengembangan ajaran Islam,” sambung Wapres.
Wapres menambahkan bahwa Papua merupakan salah satu daerah percontohan tentang kerukunan antarumat beragama di Indonesia. Oleh karena itu, dalam penyebaran dakwahnya, Masjid Raya Baiturrahim Papua perlu mengedepankan narasi-narasi kerukunan.
“Saya minta dakwah yang dijalankan di Masjid Baiturrahim ini, dakwah yang sifatnya narasi-narasi atau ungkapan-ungkapan kerukunan sehingga tidak menimbulkan kegaduhan dan membangun kerja sama dengan agama-agama yang lain,” pesannya.
Dalam kesempatan itu, Wapres pun mengajak seluruh komponen bangsa di tanah Papua untuk tidak mewariskan konflik dan permusuhan kepada generasi mudanya, melainkan perdamaian dan kesejahteraan.
“Oleh karena itu, saya minta bantuan semua, termasuk dari kepala-kepala suku, bagaimana supaya masyarakat Papua itu sejahtera, aman, dan damai,” ajak Wapres.
Ketua Umum Pengurus Masjid Raya Baiturrahim Papua Abdul Kahar Yelipele memaparkan, Masjid Raya Baiturrahim Papua dibangun pada 1971 dan mulai direnovasi sejak 2006 karena melihat antusiasme masyarakat Papua terhadap ajaran agama Islam. Adapun progres pembangunannya saat ini mencapai sekitar 95 persen.
“Masjid ini masih memerlukan biaya untuk pembangunan pagar di belakang masjid dan menara. Saya ingin masjid ini, sebagai miniaturnya masjid seluruh umat Islam di Papua, menjadi masjid yang megah dan bagus,” kata Kahar.