Jakarta (ANTARA) - Presiden RI Joko Widodo menerima audiensi Majelis Rakyat Papua (MRP) dan Majelis Rakyat Papua Barat di Istana Kepresidenan Bogor, Jumat, untuk membahas daerah otonomi baru (DOB) Papua.
Bupati Jayapura Mathius Awoitauw yang mewakili rombongan dalam keterangannya secara virtual yang disaksikan di Jakarta, Jumat, mengatakan pihaknya mengapresiasi pertemuan dengan Presiden Jokowi.
"Pertama kami sampaikan apresiasi dan terima kasih banyak kepada Bapak Presiden atas permintaan kami audiensi hari ini diterima dengan baik oleh Bapak Presiden," ujar Mathius.
Dia mengatakan audiensi itu untuk mengklarifikasi mengenai simpang siur informasi mengenai penerapan pelaksanaan Undang-Undang No. 2 Tahun 2021 tentang Otonomi Khusus di Provinsi Papua yang di dalamnya terkait daerah otonomi baru. Khusus untuk Provinsi Papua terdapat DOB Papua Selatan, Papua Pegunungan Tengah, dan Papua Tengah.
Mathius menjelaskan rencana pembentukan daerah otonomi baru tersebut merupakan aspirasi murni warga Papua yang telah diperjuangkan sejak lama. Papua Selatan misalnya, kata dia, telah memperjuangkan selama 20 tahun.
"Jadi ini bukan hal yang baru muncul tiba-tiba. Tapi ini adalah aspirasi murni, baik dari Papua Selatan maupun Tabi, Saereri, La Pago, dan Mee Pago," jelasnya.
Mathius menekankan bahwa aspirasi itu didorong berdasarkan pada wilayah adat, bukan berdasarkan demonstrasi di jalan. Dia mengatakan masyarakat Papua berharap DOB ke depan bisa mempercepat kesejahteraan di Papua dan Papua Barat.
Mathius menekankan Undang-Undang Otonomi Khusus itu mengikat semua masyarakat di seluruh tanah Papua, dan memberikan kepastian hukum untuk mengelola ruang-ruang yang dimiliki masyarakat adat berdasarkan tujuh wilayah adat di tanah Papua.
"Kita butuh kepastian. Karena itu, kalau pemekaran itu masalah administrasi pemerintahan, tapi ke Papua itu diikat dengan Undang-Undang Otsus. Persoalan kita adalah implementasinya harus konsisten baik pemerintah pusat, pemerintah provinsi, dan pemerintah daerah," ujarnya.
Dia mengatakan Undang-Undang Otsus akan memberikan kepastian hukum terhadap ruang kelola hak-hak pemetaan wilayah adat yang diharapkan bisa menyelesaikan persoalan lahan di Papua.
Selain itu, katanya, daerah otonomi baru dinilai akan mendekatkan pelayanan publik kepada masyarakat karena tantangan utama adalah kondisi geografis.
Berita Terkait
DPR RI: Pembangunan Papua jadi prioritas era Presiden Jokowi
Selasa, 3 September 2024 19:45
Presiden Jokowi menanam tebu perdana untuk ketahanan pangan Merauke
Selasa, 23 Juli 2024 22:10
Presiden RI Jokowi harap pencegahan stunting di Indonesia terus membaik
Selasa, 23 Juli 2024 17:51
Presiden RI Jokowi ingatkan warga Papua sukseskan PIN Polio 2024
Selasa, 23 Juli 2024 11:23
Presiden RI Jokowi minta anak Papua berkarakter disiapkan sejak dini
Selasa, 23 Juli 2024 10:55
BNPB terapkan TMC saat kunjungan Presiden Jokowi di Papua
Selasa, 23 Juli 2024 9:27
500 siswa SD sambut kedatangan Presiden Jokowi di Istora Papua Bangkit
Selasa, 23 Juli 2024 7:56
Presiden Jokowi dijadwalkan tinjau PIN Polio putaran kedua di Kabupaten Jayapura
Selasa, 23 Juli 2024 5:56