Biak (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Biak Numfor, Papua dan Badan Pekerja Klasis GKI Biak meminta orang tua untuk memperhatikan masalah pendidikan anak-anak orang asli Papua (OAP) di kampung.
"Pendidikan anak OAP harus diutamakan karena ke depan anak-anak ini menjadi generasi emas Indonesia 2045," kata Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Biak Numfor Jhon Sobuber di Biak, Kamis.
Ia mengatakan, dengan anak-anak OAP sekolah berarti dapat menjamin masa depan mereka mendapatkan akses pendidikan untuk menuju Indonesia emas.
Dengan membekali anak lewat pendidikan, lanjut dua, maka dapat mencerdaskan anak-anak OAP di Kabupaten Biak Numfor.
"Sekolah apapun yang dibuka di Biak tujuannya bisa mengajarkan anak-anak OAP supaya religius berkarakter dan berbudaya menuju Indonesia emas 2045," katanya.
Sementara, Ketua Badan Pekerja Klasis GKI Biak Selatan Pendeta Y.Kbarek S.Th mengingatkan para orang tua untuk memberikan pendidikan kepada anak-anak dengan nilai-nilai Kristiani.
Dikatakannya masalah pendidikan adalah menjadi penting bagi menjawab masa depan putra putri anak OAP.
"Sehingga orang tua harus memberikan jaminan anak harus tetap bersekolah," harap Pdt Kbarek.
Ia mengakui, hadirnya Sekolah Lentera Harapan di kota Biak Tahun Ajaran Baru 2024/2025 pada Juli akan membuka akses pendidikan secara luas bagi anak-anak OAP.
"Sekolah Lentera Harapan Biak menjadi satuan pendidikan akan mencetak generasi emas orang asli Papua yang berkualitas, pintar dan cerdas," katanya.
Ia berharap, gereja terus mengajak para orang tua untuk lebih memperhatikan hak-hak pendidikan anak supaya lebih religius berkarakter dan berbudaya.