Timika (ANTARA) - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Mimika, Provinsi Papua Tengah mengatakan bahwa pekerjaan fisik yang mangkrak ikut berdampak pada pertumbuhan ekonomi di daerah ini.
Sekretaris Komisi B DPRD Kabupaten Mimika Rizal Patadan di Timika, Kamis, mengatakan bahwa ada beberapa pekerjaan fisik yang dikerjakan oleh kontraktor luar yang berakhir mangkrak.
"Contohnya Taman Bundaran Petrosea dan Pasar Mapurujaya, ini dikerjakan oleh kontraktor luar Papua yang berakhir mangkrak," katanya.
Menurut Rizal, pekerjaan fisik mangkrak karena kontraktor tersebut kembali ke daerah asal sebelum pekerjaan diselesaikan.
"Pertumbuhan ekonomi menjadi lambat karena uang dibawa keluar, hal seperti ini harus dipikirkan bersama agar kita dapat mempersempit ruang kontraktor luar masuk ke Mimika, agar tidak terjadi lagi pekerjaan mangkrak," ujarnya.
Dia menjelaskan pihaknya telah melakukan Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Unit Pengadaan Barang dan Jasa Sekretariat Daerah (UPBJ Setda) dan rumpun ekonomi dilingkup Pemerintah Kabupaten Mimika guna mengetahui kegiatan pelelangan dan penyerapan fisik.
"RDP bersama UPBJ dan rumpun ekonomi yakni dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag), Dinas Pertanian dan Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Mimika ini, sesuai jadwal yang telah ditetapkan," katanya lagi.
Dia menambahkan RDP dilakukan juga berkaitan dengan kebutuhan pangan di Kabupaten Mimika yang mengalami kenaikan, baik dari produksi hingga distribusi yang berdampak ke masyarakat.
"Dalam waktu dekat kita akan membahas anggaran perubahan sehingga kegiatan fisik yang belum dilakukan dapat kita alihkan," ujarnya lagi.