Mimika (ANTARA) - Dinas Perhubungan Kabupaten Mimika Provinsi Papua Tengah menyebutkan penerbangan bersubsidi ke empat distrik di daerah ini hingga kini masih terkendala faktor keamanan.
Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Mimika Jania Basir di Timika, Selasa, mengatakan, pihaknya telah meyakinkan operator untuk melakukan penerbangan ke empat wilayah tersebut yakni Distrik Jila, Distrik Alama, Distrik Hoya dan Distrik Tembagapura namun karena alasan keamanan maka penerbangan ke empat distrik tersebut belum bisa berjalan.
"Kami juga pernah menghubungi maskapai Susi Air untuk melayani penerbangan perintis tapi sampai saat ini mereka belum bersedia," katanya.
Menurut Jania, sejak Januari 2025 pihaknya sudah berupaya agar penerbangan bersubsidi dapat berjalan sehingga masyarakat bisa mendapatkan akses yang baik hanya saja dari pihak operator masih mempertimbangkan masalah keamanan.
"Jadi bukan kami yang tidak mau namun dari operator yang tidak bersedia," ujarnya.
Dia menjelaskan jika ada penerbangan ke empat distrik itu karena ada biaya carter yang jauh lebih mahal dari harga subsidi dengan demikian ada operator yang bersedia.
Dia menambahkan pihaknya juga telah menganggarkan Rp25 miliar yang bersumber dari APBD Kabupaten Mimika 2025 untuk penerbangan bersubsidi ke wilayah pedalaman namun belum ada operator yang bersedia untuk mengikuti lelang.
Pada Selasa (29/4) pukul 09.00 WIT ratusan warga melakukan unjuk rasa di depan Kantor Dinas Perhubungan Kabupaten Mimika di Jalan C Heatubun.
Mereka berasal dari Distrik Alama, Jila, Hoya dan Distrik Tembagapura yang tergabung dalam Aksi Solidaritas Peduli Penerbangan Subsidi Empat Distrik.
Dalam orasi mereka menuntut Pemerintah Kabupaten Mimika membuka kembali layanan penerbangan subsidi ke empat distrik di wilayah pedalaman Mimika yang sudah beberapa tahun terakhir tidak ada aktivitas.