Jayapura (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua berharap Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memberikan afirmasi atau prioritas penerimaan tenaga kesehatan bagi anak-anak asli setempat.
Penjabat Sekda Papua Suzana Wanggai di Jayapura, Jumat, mengatakan saat ini sudah banyak anak-anak asli setempat yang memiliki kompetensi pada bidang kesehatan.
“Kami mohon agar ada afirmasi khusus untuk anak-anak Papua dalam perekrutan tenaga kesehatan, terutama di rumah sakit vertikal seperti di Jayapura. Kalau mereka yang berasal dari Papua, mereka pastinya akan mengabdi di tanah ini dengan hati,” katanya saat memberikan sambutan pada kegiatan peletakan batu pertama pembangunan Rumah Sakit Kwaingga, Kabupaten Keerom, Papua, Jumat.
Menurut Suzana, anak-anak asli Papua juga memiliki kompetensi yang bagus pada bidang Kesehatan sehingga diharapkan dapat memberikan afirmasi.
“Untuk itu kami berharap agar tenaga kerja yang ada di rumah sakit kementerian ini juga berasal dari masyarakat setempat,” ujarnya.
Dia menjelaskan dengan merekrut tenaga kesehatan dari Papua maka tidak ada alasan lagi tentang kekosongan pegawai dengan begitu pelayanan yang diberikan kepada masyarakat bisa lebih maksimal
“Tenaga medis dari luar Papua seringkali meminta mutasi setelah beberapa tahun bertugas karena alasan keluarga. Sehingga ini bukan soal diskriminasi, tapi soal keberlangsungan pelayanan. Kami butuh tenaga medis yang bisa bertahan dan tinggal di Papua,” katanya lagi.
Sementara itu, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan pihaknya berkomitmen untuk memberikan beasiswa kepada dokter umum asli Papua yang ingin melanjutkan pendidikan spesialis. Pihaknya juga meminta pemerintah daerah untuk mendata dan mendorong tenaga medis lokal agar diprioritaskan dalam program pendidikan kesehatan.
“Kami siap bantu. Kalau ada dokter yang sudah dibiayai daerah tapi malah ingin mutasi, laporkan saja ke saya. Surat Izin Praktik (SIP)-nya bisa kami tahan,” katanya.