Jayapura (ANTARA) - Bupati Tolikara, Papua Pegunungan, Willem Wandik berupaya membangun generasi emas yang sehat dan cerdas, serta berdaya saing sejak dini melalui Program 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK).
"Kegiatan ini tidak hanya sekadar program kesehatan, namun 1.000 HPK juga menjadi gerakan ekonomi kerakyatan karena memanfaatkan bahan pangan lokal hasil produksi masyarakat Tolikara," katanya dalam keterangan di Jayapura, Selasa.
Menurut dia, penyediaan bahan makanan dalam program ini mengutamakan hasil bumi lokal, seperti sayur, umbi-umbian, dan buah yang ditanam oleh masyarakat setempat.
"Kami ingin masyarakat Tolikara lebih kreatif mengembangkan potensi pangan lokal. Dengan demikian selain meningkatkan gizi keluarga, juga ada perputaran uang di kampung dan pasar lokal," ujarnya.
Dia menjelaskan langkah ini sekaligus mendorong ketahanan pangan berbasis kearifan lokal, agar masyarakat tidak bergantung sepenuhnya pada pasokan dari luar daerah.
Program strategis tersebut, lanjutnya, berfokus pada peningkatan gizi ibu hamil, ibu menyusui, dan juga anak-anak usia dini hingga jenjang SMP, dengan pemberian asupan makanan bergizi seimbang yang berbasis pangan lokal.
Dalam kegiatan peluncuran yang berlangsung pada 13 Oktober 2025 tersebut ratusan ibu hamil, ibu menyusui, dan anak-anak TK, PAUD, SD hingga SMP turut menerima makanan bergizi.
Untuk memastikan pelayanan gizi yang merata, kata dia, Pemkab Tolikara telah menetapkan beberapa pusat pembangunan wilayah yakni untuk wilayah I berada di Karubaga yang menjadi ibu kota Kabupaten Tolikara, wilayah II di Distrik Kanggime, wilayah III di Distrik Bokondini, wilayah IV di Distrik Mamit, dan Wilayah V di Ditrik Wari.
"Di setiap titik tersebut akan dibangun dapur umum gizi terpadu, tempat pengolahan dan distribusi makanan bergizi bagi ibu hamil, menyusui, serta anak-anak sekolah," katanya.
Pelayanan dapur umum ini direncanakan berjalan setiap hari, terkecuali hari Sabtu dan hari Minggu, bagi anak-anak TK-PAUD dan SMP.
Kemudian bagi ibu hamil dan menyusui sampai hari Sabtu, terkecuali hari Minggu. Namun akan diberikan bekal pada hari Sabtu karena saat hari Minggu masyarakat mengikuti ibadah di gereja.

