Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berharap di sisa kepemimpinannya permasalahan di Papua dapat tuntas melalui otonomi khusus plus (otsus plus).
Hal itu disampaikan oleh Gubernur Papua Lukas Enembe, di Kantor Presiden, Senin, seusai melakukan pertemuan dengan Presiden Yudhoyono untuk membahas perluasan otonomi khusus yang disebut otonomi khusus plus itu.
"Diharapkan Agustus naskahnya sudah selesai, tujuannya adalah menjawab berbagai persoalan Papua, harus tuntas masalah-masalah Papua sebelum beliau mengakhiri masa jabatan," kata Lukas.
Menurut Lukas, Presiden menekankan sejumlah program prioritas yang dapat menjawab persoalan Papua dalam otonomi khusus plus namun bentuknya akan dirumuskan lebih jauh di bawah arahan Kementerian Dalam Negeri.
Ia mengatakan bahwa pemerintah akan aktif berkomunikasi dengan para pemangku kepentingan dan pihak-pihak yang bertentangan untuk mensukseskan itu.
"Kita membangun Papua dengan hati dan kasih, pendekatan kesejahteraan. Kami semua bersatu masyarakat Papua bersatu," katanya sekalipun mengakui jika upaya menggandeng pihak-pihak yang berseberangan tidak mudah.
Gubernur Papua menjelaskan bahwa pihak-pihak yang berseberangan sekalipun jumlahnya tidak banyak tetapi memerlukan pendekatan yang tepat.
Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa Presiden Yudhoyono akan berkunjung ke Papua pada Agustus 2013.
Delegasi Papua yang diterima Presiden terdiri atas Gubernur Papua Lukas Enembe, Wakil Gubernur Klemen Tinal, Ketua Majelis Rakyat Papua (MRP) Timotius Murib, dan Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Papua (DPRP) Yunus Wonda.
Sementara itu Presiden Yudhoyono didampingi oleh Menko Polhukam Djoko Suyanto, Menko Perekonomian Hatta Rajasa, Menko Kesra Agung Laksono, Mensesneg Sudi Silalahi, Seskab Dipo Alam, dan Mendagri Gamawan Fauzi.
Hal itu disampaikan oleh Gubernur Papua Lukas Enembe, di Kantor Presiden, Senin, seusai melakukan pertemuan dengan Presiden Yudhoyono untuk membahas perluasan otonomi khusus yang disebut otonomi khusus plus itu.
"Diharapkan Agustus naskahnya sudah selesai, tujuannya adalah menjawab berbagai persoalan Papua, harus tuntas masalah-masalah Papua sebelum beliau mengakhiri masa jabatan," kata Lukas.
Menurut Lukas, Presiden menekankan sejumlah program prioritas yang dapat menjawab persoalan Papua dalam otonomi khusus plus namun bentuknya akan dirumuskan lebih jauh di bawah arahan Kementerian Dalam Negeri.
Ia mengatakan bahwa pemerintah akan aktif berkomunikasi dengan para pemangku kepentingan dan pihak-pihak yang bertentangan untuk mensukseskan itu.
"Kita membangun Papua dengan hati dan kasih, pendekatan kesejahteraan. Kami semua bersatu masyarakat Papua bersatu," katanya sekalipun mengakui jika upaya menggandeng pihak-pihak yang berseberangan tidak mudah.
Gubernur Papua menjelaskan bahwa pihak-pihak yang berseberangan sekalipun jumlahnya tidak banyak tetapi memerlukan pendekatan yang tepat.
Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa Presiden Yudhoyono akan berkunjung ke Papua pada Agustus 2013.
Delegasi Papua yang diterima Presiden terdiri atas Gubernur Papua Lukas Enembe, Wakil Gubernur Klemen Tinal, Ketua Majelis Rakyat Papua (MRP) Timotius Murib, dan Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Papua (DPRP) Yunus Wonda.
Sementara itu Presiden Yudhoyono didampingi oleh Menko Polhukam Djoko Suyanto, Menko Perekonomian Hatta Rajasa, Menko Kesra Agung Laksono, Mensesneg Sudi Silalahi, Seskab Dipo Alam, dan Mendagri Gamawan Fauzi.