Timika, Papua (ANTARA News) - Wakil Ketua DPR, Priyo Budi Santoso meminta PT Freeport Indonesia terus mencari para pekerja yang terjebak dalam reruntuhan fasilitas pelatihan tambang bawah tanah Big Gossan dengan mengerahkan seluruh sumber daya, termasuk peralatan tercanggih.
"Kami tetap menginginkan dilakukan terus pencarian korban, apapun dan bagaimanapun keadaannya . Selamatkan nyawa para korban kalau memang masih bisa diselamatkan sampai menit terakhir sekalipun," kata Priyo kepada wartawan, Minggu.
Prioy mendapat penjelasan dari manajemen PT Freeport bahwa masih lebih dari 20 orang pekerja terjebak, sedangkan 16 orang sudah ditemukan dengan enam diantaranya ditemukan dalam keadaan meninggal dunia.
Korban terakhir adalah Johni Tulak yang disemayamkan di rumah kerabatnya di Timika untuk kemudian diterbangkan ke Sulawesi Selatan esok Senin.
Setibanya di di Bandara Mozes Kilangin Timika, Priyo bersama enam anggota DPR --Paskalis Kossay, Peggy Patricia Patipi, Manuel Kaisiepo, Jamaluddin Jafar, Ali Kastella dan Aus Hidayat Nur-- langsung menuju Tembagapura menggunakan helikopter untuk meninjau langsung proses evakuasi para pekerja yang masih terjebak itu.
Direktur Utama PT Freeport Indonesia Rozik B Soetjipto dan Direktur Utama Freeport McMoRan Copper & Gold Richard Atkerson mendampingi rombongan DPR ini.
"Kami tidak disarankan untuk masuk ke lokasi tambang itu karena pertimbangan faktor keselamatan. Tapi akhirnya kami memutuskan untuk menengok langsung ke area itu," tutur Priyo.
Di situ , rombongan DPR mendapat penjelasan dari regu penyelamat tentang upaya evakuasi dari sisi timur dan sisi barat.
PT Freeport mengerahkan 200 orang anggota regu penyelamat yang bekerja 24 jam dengan peralatan terbaik untuk bisa menemukan dan mengevakuasi korban.
"Ini perlu diapresiasi dan diketahui publik baik nasional maupun internasional. Kami semua menyaksikan anak-anak muda itu bekerja siang malam. Untuk apa yang telah mereka lakukan, kita patut memberikan apresiasi," kata Priyo.
Ia menambahkan, saat ini regu penyelamat PT Freeport berupaya menyemburkan oksigen segar melalui sebuah pipa ke dalam ruang kelas pelatihan tambang bawah tanah Big Gossan yang telah runtuh dan menggunakan fasilitas pendeteksi getaran yang disebut `Lifepak 3` untuk mengetahui apakah masih ada korban yang hidup.
Informasi yang dihimpun Antara dari berbagai sumber di Timika, Minggu, regu penyelamat PT Freeport pada Minggu petang sekitar pukul 17.00 WIT kembali menemukan satu lagi jenazah pekerja yang terjebak dalam reruntuhan fasilitas pelatihan tambang bawah tanah Big Gossan. Korban bernama Aris Tikupassang.
Saat ini para kerabat dan warga Tana Toraja di Timika sedang menunggu kedatangan jenazah Aris yang akan disemayamkan di rumah keluarganya di Timika.