Jakarta (ANTARA News) - Dewan Pimpinan Daerah Partai Demokrat Papua mengajukan Velix Vernando Wanggai mewakili Kawasan Timur, khususnya Papua, dalam konvensi calon presiden dan wakil presiden yang digelar partai itu.
"Secara resmi DPD PD Papua telah mengirim surat kepada Ketua Komite Konvensi pada 18 Agustus 2013," kata Ketua DPD PD Papua Lukas Enembe melalui pernyataan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis.
Menurut Lukas, alasan DPD PD Papua mengajukan Velix ke Konvensi Capres/Cawapres Partai Demokrat adalah sebagai pesan ke dunia internasional bahwa Indonesia dan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menghormati figur Papua sebagai bagian mengindonesiakan Papua.
Sedangkan untuk dalam negeri, pengajuan Velix dimaksudkan sebagai pesan bahwa SBY dan Demokrat memberi ruang kepada kaum muda dan gagasan-gagasan segar.
"Juga pesan bahwa Konvensi Demokrat mengakui kemajemukan bangsa dengan memberi ruang kepada figur-figur terbaik Indonesia dari berbagai daerah untuk ikut serta dalam konvensi ini," kata Lukas.
Velix Wanggai saat ini menjabat sebagai staf khusus presiden bidang pembangunan daerah dan otonomi daerah. Ia merupakan putra asli Papua kelahiran Jayapura, 41 tahun silam.
(S024/I007)
"Secara resmi DPD PD Papua telah mengirim surat kepada Ketua Komite Konvensi pada 18 Agustus 2013," kata Ketua DPD PD Papua Lukas Enembe melalui pernyataan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis.
Menurut Lukas, alasan DPD PD Papua mengajukan Velix ke Konvensi Capres/Cawapres Partai Demokrat adalah sebagai pesan ke dunia internasional bahwa Indonesia dan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menghormati figur Papua sebagai bagian mengindonesiakan Papua.
Sedangkan untuk dalam negeri, pengajuan Velix dimaksudkan sebagai pesan bahwa SBY dan Demokrat memberi ruang kepada kaum muda dan gagasan-gagasan segar.
"Juga pesan bahwa Konvensi Demokrat mengakui kemajemukan bangsa dengan memberi ruang kepada figur-figur terbaik Indonesia dari berbagai daerah untuk ikut serta dalam konvensi ini," kata Lukas.
Velix Wanggai saat ini menjabat sebagai staf khusus presiden bidang pembangunan daerah dan otonomi daerah. Ia merupakan putra asli Papua kelahiran Jayapura, 41 tahun silam.
(S024/I007)