Timika (ANTARA News) - Kepolisian Resor Mimika, Papua mendalami kasus penembakkan terhadap kendaraan yang ditumpangi anggota Brigif 20/Ima Jaya Keramo, Praka Warsidi di Mil 41 area PT Freeport Indonesia, Minggu siang.

Kapolres Mimika, AKBP Jermias Rontini di Timika, Minggu mengatakan pascakejadian itu Satuan Reserse dan Kriminal Polres Mimika bersama Satgas Pengamanan PT Freeport Indonesia langsung menuju ke lokasi untuk melakukan olah tempat kejadian perkara.

"Sementara sedang kita dalami," ujar Rontini.

Dari data yang diterima Antara di Timika, Minggu, insiden penembakkan tersebut terjadi sekitar pukul 12.56 WIT. Saat itu kendaraan inova dengan nomor polisi S 739 WG yang dikemudikan Praka Warsidi sedang dalam perjalanan dari Timika menuju Mil 50. Saat melintas di sekitar Mil 41, kendaraan tersebut diberondong tembakan peluru dari sisi kanan dan kiri jalan yang mengenai kaca mobil sebelah kiri.

Beruntung, Praka Warsidi lolos dari serangan kelompok bersenjata tak dikenal tersebut dan meneruskan perjalanan hingga Mil 50.

Sepanjang periode September 2009 hingga Februari 2012 terjadi puluhan kali gangguan keamanan oleh kelompok bersenjata tak dikenal di area PT Freeport, terutama di kawasan ruas jalan Tanggul Timur atau Kali Kopi menuju Kampung Nayaro.

Selama periode itu, sudah lebih dari 20 pekerja PT Freeport dan perusahaan kontraktornya serta pendulang tradisional, pekerja asing bahkan aparat keamanan meregang nyawa akibat ditembak oleh kelompok bersenjata tak dikenal yang hingga kini tidak pernah bisa terungkap identitasnya.

Satu dari sekian banyak korban tewas itu merupakan anggota Brimob Detasemen B Polda Papua di Timika yaitu Briptu Ronald Sopamena. Ia tewas saat ikut dalam operasi penyergapan kelompok yang bersenjata tak dikenal di kawasan Kali Kopi ruas jalan Tanggul Timur pada Februari 2012.

Beberapa hari lalu, di sejumlah tempat di Kota Timika sempat beredar selebaran yang mengatasnamakan Tentara Pembebasan Nasional- Papua Barat (TPN-PB). Dalam salah satu butir pernyataannya, pimpinan Komando Daerah Militer III Mimika, Tenny Kwalik menegaskan bahwa berbagai kasus teror penembakkan yang terjadi di areal Freeport selama bukan dilakukan oleh orang tak dikenal, kelompok teroris maupun separatis.

Teror penembakkan yang terjadi di areal Freeport tersebut karena selama ini perusahaan investasi asal Amerika Serikat itu dinilai telah banyak membawa masalah di Tanah Papua.

(E015/M019)

Pewarta : Evarianus Supar
Editor :
Copyright © ANTARA 2024