Timika (Antara Papua) - Dinas Peternakan Kabupaten Mimika tahun ini akan membagikan 600 ekor bibit ternak babi ke para peternak lokal di wilayah itu agar bisa dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan pangan setempat.
Kepala Disnak Mimika Yosefin Sampelino kepada Antara di Timika, Jumat, mengatakan bibit ternak babi tersebut akan dibagikan kepada peternak asli Papua mengingat sumber dananya bersumber dari dana Otsus Papua.
"Bibitnya kita ambil dari para peternak lokal yang ada di Timika terutama mereka-mereka yang sebelumnya pernah menerima bantuan bibit ternak babi dari Disnak. Ini sekaligus untuk mencegah masuknya bibit penyakit dari luar seperti penyakit kolera babi (hog cholera) yang akhir-akhir ini mewabah di sejumlah daerah di Papua seperti di Nabire," jelas Yosefin.
Menurut dia, Disnak Mimika nantinya akan menginventarisasi peternak mana saja yang akan diberikan bantuan bibit ternak. Setiap peternak hanya menerima bantuan sepasang ternak babi. Bantuan lainnya berupa daun seng dan paku untuk kebutuhan kandang ternak tersebut.
Bantuan yang diberikan tersebut, katanya, bersifat bergulir. Nantinya para peternak harus mengembalikan lagi bibit ternak babi ke Disnak Mimika dengan jumlah yang sama saat menerima bantuan. Pasalnya, bibit tersebut nantinya akan disalurkan kepada peternak lain yang tahun ini tidak menerima bantuan.
Yosefin mengatakan prospek usaha peternakan babi di Timika dan sekitarnya cukup menjanjikan mengingat daging ternak babi menjadi pangan utama sebagian besar warga Papua terutama dalam pesta-pesta adat seperti acara bakar batu dan lainnya.
Sehubungan dengan itu, Disnak Mimika akan membentuk Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) yang khusus menangani peternakan babi. UPTD tersebut rencananya akan dibangun di kawasan Kampung Limau Asri-SP5 pada lahan seluas sekitar 7 hektare.
"Kita akan aktifkan UPTD peternakan babi di SP5 supaya bisa menghasilkan bibit-bibit unggul untuk dibagikan ke peternak lokal," jelasnya. (*)
Kepala Disnak Mimika Yosefin Sampelino kepada Antara di Timika, Jumat, mengatakan bibit ternak babi tersebut akan dibagikan kepada peternak asli Papua mengingat sumber dananya bersumber dari dana Otsus Papua.
"Bibitnya kita ambil dari para peternak lokal yang ada di Timika terutama mereka-mereka yang sebelumnya pernah menerima bantuan bibit ternak babi dari Disnak. Ini sekaligus untuk mencegah masuknya bibit penyakit dari luar seperti penyakit kolera babi (hog cholera) yang akhir-akhir ini mewabah di sejumlah daerah di Papua seperti di Nabire," jelas Yosefin.
Menurut dia, Disnak Mimika nantinya akan menginventarisasi peternak mana saja yang akan diberikan bantuan bibit ternak. Setiap peternak hanya menerima bantuan sepasang ternak babi. Bantuan lainnya berupa daun seng dan paku untuk kebutuhan kandang ternak tersebut.
Bantuan yang diberikan tersebut, katanya, bersifat bergulir. Nantinya para peternak harus mengembalikan lagi bibit ternak babi ke Disnak Mimika dengan jumlah yang sama saat menerima bantuan. Pasalnya, bibit tersebut nantinya akan disalurkan kepada peternak lain yang tahun ini tidak menerima bantuan.
Yosefin mengatakan prospek usaha peternakan babi di Timika dan sekitarnya cukup menjanjikan mengingat daging ternak babi menjadi pangan utama sebagian besar warga Papua terutama dalam pesta-pesta adat seperti acara bakar batu dan lainnya.
Sehubungan dengan itu, Disnak Mimika akan membentuk Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) yang khusus menangani peternakan babi. UPTD tersebut rencananya akan dibangun di kawasan Kampung Limau Asri-SP5 pada lahan seluas sekitar 7 hektare.
"Kita akan aktifkan UPTD peternakan babi di SP5 supaya bisa menghasilkan bibit-bibit unggul untuk dibagikan ke peternak lokal," jelasnya. (*)