Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua melalui Dinas Perkebunan dan Peternakan Papua setempat menyebutkan penerapan program inseminasi buatan (IB) baru diterapkan pada empat daerah sedangkan lima wilayah lainnya pihaknya sedang mendorong agar kegiatan tersebut dapat terlaksana.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Papua M.P Koibur di Jayapura, Senin, mengatakan empat daerah tersebut yakni di Kabupaten Keerom, Waropen, Kabupaten dan Kota Jayapura.
“Sebelumnya program tersebut pernah digalakkan namun ada beberapa kendala sehingga berhenti kini kami telah mulai lagi agar memperbaiki mutu genetik ternak sapi di Papua,” katanya.
Menurut Koibur, kondisi saat ini sapi jantan terbatas sehingga melakukan kawin sedarah maka dari itu mempengaruhi kualitas.
“Untuk perbaiki kualitas ternak sapi tersebut maka kami gencar melakukan program IB sehingga menghasilkan kualitas daging sapi terbaik apalagi ini juga dipersiapkan guna mensukseskan program makan siang bergizi gratis,” ujarnya.
Dia menjelaskan untuk itu pihaknya menargetkan hasil IB sebanyak 1.000 ekor lebih, Keerom ada 500 ekor, lalu Kota Jayapura 300 ekor, 200 ekor di Kabupaten Jayapura dan Kabupaten Waropen ada 100 ekor ke depan program ini akan semakin masif digalakkan karena daging merupakan salah satu penyumbang protein.
“Dengan begitu maka stok untuk di Provinsi Papua akan tercukupi sehingga tidak ada lagi daging impor yang ada lokal,” katanya.
Dia menambahkan jika program makan siang bergizi gratis ini berjalan maka akan ada multiplayer efek di mana berdampak pada peternak.