Pemerintah Provinsi Papua berharap inseminasi buatan berhasil meningkatkan produksi sapi sehat guna mendukung program unggulan pemerintah pusat, yakni makan bergizi gratis, di daerah dengan sebutan "Bumi Cenderawasih" itu.
“Program Inseminasi Buatan (IB) yang dilakukan ini sebagai upaya mewujudkan ketahanan pangan dan ketersediaan sumber protein hewani,” kata Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Rakyat Sekretaris Daerah Papua Setyo Wahyudi setelah kegiatan panen pedet di Koya Barat, Kota Jayapura, Kamis.
Ia mengatakan program tersebut menjadi prioritas Kementerian Pertanian dalam mendongkrak populasi ternak sapi dan kerbau, yaitu Program Sapi Kerbau Komoditas Andalan Negeri (Sikomandan).
“Dengan menggalakkan program IB di daerah diharapkan populasi ternak sapi meningkat sehingga ketersediaan daging sapi pun mencukupi kebutuhan daerah,” ujarnya.
Dia mengharapkan antara konsumsi dan produksi ternak bisa seimbang atau surplus sehingga daging sapi tidak hanya dikonsumsi di Kota Jayapura, akan tetapi bisa dijual ke daerah lain.
Dia mengharapkan antara konsumsi dan produksi ternak bisa seimbang atau surplus sehingga daging sapi tidak hanya dikonsumsi di Kota Jayapura, akan tetapi bisa dijual ke daerah lain.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Papua MP Koibur mengatakan saat ini total pedet yang dipanen mencapai 300 ekor.
“Jumlah tersebut merupakan total pedet hasil program IB di Kota Jayapura dan pada lokasi kegiatan ini hanya sampel sebanyak 20 pedet. Tapi di Koya Barat total ada 200 pedet, Koya Timur 70, dan 30 di Holtekamp,” katanya.