Jayapura (Antara Papua) - Jaringan fiber optik bawah laut milik PT Telkomsel yang menghubungkan Biak-Jayapura, sejak Senin (20/4) pagi putus mengakibatkan layanan pelanggan di wilayah Jayapura mengalami gangguan.
Humas Telkomsel Jayapura, Erik yang dihubungi Antara, Senin, mengakui gangguan jaringan serat optik bawah laut Biak-Jayapura tersebut menyebabkan layanan komunikasi terutama data mengalami kendala.
"Untuk mengatasi permasalahan itu, kami sedang berupaya mengalihkan jaringan dengan menggunakan satelit," kata Erik.
Menurutnya, normalisasi serat optik bawah laut biasanya membutuhkan waktu cukup lama atau sekitar satu bulan karena perbaikannya menggunakan jasa pihak ketiga.
Ia menjelaskan, Telkomsel sesungguhnya sudah menggunakan serat optik menggantikan satelit, karena meningkatkan penggunaan kapasitas kapasitas transmisi serat optik yang mencapai 10 Gbps.
Meski demikian, ujarnya, gangguan tersebut tidak dirasakan para pengguna jasa Telkomsel terutama non data.
Sementara itu sejumlah wartawan dan koresponden di Jayapura secara terpisah mengaku kesulitan dalam mengirim berita, apalagi dalam bentuk gambar.
"Saya sejak tadi sempat mengalami kesulitan dalam mengirim berita," aku Saiful, wartawan "SKH Pasifik Pos" salah satu surat kabar harian terbitan Jayapura yang sehari-hari mangkal di Press Room Polda Papua di Jayapura.
Hal senada juga dikatakan Chandri Suripatty, koresponden Berita Satu di Jayapura mengaku akibat gangguan jaringan internet mengakibatkan koneksi internet terus mengalami kegagalan.
"Mudah-mudahan gangguan jaringan dapat segera pulih kembali," ujar Chandri. (*)
Humas Telkomsel Jayapura, Erik yang dihubungi Antara, Senin, mengakui gangguan jaringan serat optik bawah laut Biak-Jayapura tersebut menyebabkan layanan komunikasi terutama data mengalami kendala.
"Untuk mengatasi permasalahan itu, kami sedang berupaya mengalihkan jaringan dengan menggunakan satelit," kata Erik.
Menurutnya, normalisasi serat optik bawah laut biasanya membutuhkan waktu cukup lama atau sekitar satu bulan karena perbaikannya menggunakan jasa pihak ketiga.
Ia menjelaskan, Telkomsel sesungguhnya sudah menggunakan serat optik menggantikan satelit, karena meningkatkan penggunaan kapasitas kapasitas transmisi serat optik yang mencapai 10 Gbps.
Meski demikian, ujarnya, gangguan tersebut tidak dirasakan para pengguna jasa Telkomsel terutama non data.
Sementara itu sejumlah wartawan dan koresponden di Jayapura secara terpisah mengaku kesulitan dalam mengirim berita, apalagi dalam bentuk gambar.
"Saya sejak tadi sempat mengalami kesulitan dalam mengirim berita," aku Saiful, wartawan "SKH Pasifik Pos" salah satu surat kabar harian terbitan Jayapura yang sehari-hari mangkal di Press Room Polda Papua di Jayapura.
Hal senada juga dikatakan Chandri Suripatty, koresponden Berita Satu di Jayapura mengaku akibat gangguan jaringan internet mengakibatkan koneksi internet terus mengalami kegagalan.
"Mudah-mudahan gangguan jaringan dapat segera pulih kembali," ujar Chandri. (*)