Jayapura (Antara Papua) - Pemerintah Kota (Pemkot) Jayapura bertekad akan menanam 10 ribu pohon di kawasan Kamp Walker, Distrik Heram, saat perayaan Hari Lingkungan Hidup (HLH) Sedunia pada 7 Juli 2015.
"Target kami 10 ribu pohon, tapi mudah-mudahan dengan jumlah pegawai lima ribu lebih, ditambah paguyuban, organisasi wanita, sekolah, TNI, Polri, mungkin bisa tercapai," ujar Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kota Jayapura Katty Kailola, di Jayapura, Rabu.
Katty mengatakan, penanaman pohon yang dilakukan di Kamp Walker, bertujuan untuk mengantisipasi hilangnya sumber air di Kota Jayapura.
"Kita tujuan utamanya mengembalikan sumber air yang semakin hari debitnya terus menurun," ucapnya.
Terus berkurangnya jumlah pepohonan di areal tersebut, ujar Katty, juga menjadi perhatian pihaknya untuk segera mengambil langkah-langkah strategis agar lahan kritis di Kaamp Walker tidak semakin meluas.
"Lahan kritis yang cukup luas di Kamp Walker, jadi dengan komitmen wali kota, dalam momen hari lingkungan dan kebetulan temanya bagaimana menjaga kerusakan lingkungan maka kita melakukan penanaman," katanya.
Katty juga mengaku, BLH telah berkordinasi dengan pihak-pihak terkait di areal tersebut, yang telah menggunakan lahan yang ada untuk hal lain.
"Masyarakat dan mahasiswa yang menanam tanaman semusim, seperti jagung, mereka minta tolong investasi dulu tanamannya karena lahannya mau digunakan untuk penanaman massal," ujarnya. (*)
"Target kami 10 ribu pohon, tapi mudah-mudahan dengan jumlah pegawai lima ribu lebih, ditambah paguyuban, organisasi wanita, sekolah, TNI, Polri, mungkin bisa tercapai," ujar Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kota Jayapura Katty Kailola, di Jayapura, Rabu.
Katty mengatakan, penanaman pohon yang dilakukan di Kamp Walker, bertujuan untuk mengantisipasi hilangnya sumber air di Kota Jayapura.
"Kita tujuan utamanya mengembalikan sumber air yang semakin hari debitnya terus menurun," ucapnya.
Terus berkurangnya jumlah pepohonan di areal tersebut, ujar Katty, juga menjadi perhatian pihaknya untuk segera mengambil langkah-langkah strategis agar lahan kritis di Kaamp Walker tidak semakin meluas.
"Lahan kritis yang cukup luas di Kamp Walker, jadi dengan komitmen wali kota, dalam momen hari lingkungan dan kebetulan temanya bagaimana menjaga kerusakan lingkungan maka kita melakukan penanaman," katanya.
Katty juga mengaku, BLH telah berkordinasi dengan pihak-pihak terkait di areal tersebut, yang telah menggunakan lahan yang ada untuk hal lain.
"Masyarakat dan mahasiswa yang menanam tanaman semusim, seperti jagung, mereka minta tolong investasi dulu tanamannya karena lahannya mau digunakan untuk penanaman massal," ujarnya. (*)