Jayapura (Antara Papua) - Gubernur Papua Lukas Enembe mengklaim perekonomian Papua pada triwulan II 2014 mengalami pertumbuhan sebesar 9,09 persen lebih tinggi dari rata-rata pertumbuhan nasional yaitu sebesar 5,02 persen.

"Hal ini sesuai dengan visi dan misi pemerintah dalam mengembangkan dan meningkatkan taraf ekonomi masyarakat yang berbasis potensi lokal," katanya di Jayapura, Jumat.

Lukas menjelaskan pertumbuhan ekonomi Papua ini juga ditunjang penurunan angka kemiskinan dari 31,13 persen pada 2013 menjadi 27,80 persen pada 2014 atau turun sebesar 2,25 poin.

"Dengan penurunan ini, Provinsi Papua mendapatkan penghargaan MDGs terbaik pertama kategori penurunan angka kemiskinan dari Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional RI," ujarnya.

Dia menuturkan demikian pula Nilai Tukar Petani (NTP) mengalami peningkatan dari 97,54 pada Juni 2014 menjadi 97,77 di Juli 2014, ini menandakan semakin meningkatnya kemampuan atau daya beli petani dan akan berdampak pada kesejahteraan masyarakat.

Senada dengan Gubernur Papua, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Papua Didik Koesbianto mengatakan NTP diperoleh dari perbandingan indeks harga diterima petani (It) terhadap harga dibayar petani (Ib).

"NTP dalam persentase merupakan salah satu indikator untuk melihat kemampuan atau daya beli petani di pedesaan," kata Didik.

Menurut Didik, NTP juga menunjukkan daya tukar (term of trade) dari produk pertanian dengan barang dan jasa yang dikonsumsi maupun untuk biaya produksi.

"Semakin tinggi NTP, secara relatif, semakin kuat pula tingkat kemampuan atau daya beli petani," ujarnya. (*)

Pewarta : Pewarta: Hendrina Dian Kandipi
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024