Jayapura (Antara Papua) - Pemerintah Provinsi Papua menyiapkan bantuan peti jenazah yang diperuntukkan bagi korban pesawat Trigana yang mengalami kecelakaan di Oksibil, Kabupaten pegunungan Bintang pada 16 Agustus 2015.
"Kami diperintahkan gubernur untuk mulai hari H terjadi bencana, saya ditugaskan khusus terkait dengan masalah penanganan bencana ini. Tapi sesuai dengan Tupoksi kita, salah satunya persiapan peti," ujar Kepala Dinas Sosial dan Permukiman Provinsi Papua Ribka Haluk di Jayapura, Kamis.
Kalau untuk peti itu biasa kita laukan untuk antisipasi. Kalau pas musibah begini kita bisa siapkan. Dari Trigana sudah siapkan, Pemprov bantu kekurangannya," sambungnya.
Ribka menegaskan, gubernur menaruh perhatian penuh atas kejadian ini dan menginginkan agar seluruh korban beserta keluarganya terurus dengan baik.
"Pemprov sangat serius membantu tim efakuasi karena sudah ada tim dibawah kendali pak Sekda. Jadi memang sejak hari senin sampai hari ini semua dalam posisi standby dilapangan sampai kita close baru kita juga pulang. Jadi intinya gubernur memberi perhatian penuh terhadap penanganan bencana ini," katanya.
Ribka juga menambahkan, pihaknya juga telah membuat dapur umun di Halaman Gedung Tongkonan, tempat keluargha korban Trigana ditempatkan sambil menunggu hasil dari proses identifikasi.
Hingga kini, ke-54 korban Trigana yang mengalami kecelakaan di oksibnil pada 16 Agustus 2015 telah berhasil di efakuasi ke Jayapura.
Sampai Kamis siang, sudah 29 jenazah yang dibawa ke RS Bhayangkara untuk segera dilakukan identifikasi oleh Tim DVI.
Sementara sudah ada empat korban yang berhasil diidentifikasi, yaitu, Drs Terianus Salawala, yang menjabat Sekretaris Bappeda Pegunungan Bintang, Matius Nikolas Aragai, pegawai kantor pos Jayapura, Labodi alias Boni Woriori mahasiswa asal Serui dan Wemdepen Bamulki guru kampung Aldom, Kabupaten Pegunungan Bintang. (*)
"Kami diperintahkan gubernur untuk mulai hari H terjadi bencana, saya ditugaskan khusus terkait dengan masalah penanganan bencana ini. Tapi sesuai dengan Tupoksi kita, salah satunya persiapan peti," ujar Kepala Dinas Sosial dan Permukiman Provinsi Papua Ribka Haluk di Jayapura, Kamis.
Kalau untuk peti itu biasa kita laukan untuk antisipasi. Kalau pas musibah begini kita bisa siapkan. Dari Trigana sudah siapkan, Pemprov bantu kekurangannya," sambungnya.
Ribka menegaskan, gubernur menaruh perhatian penuh atas kejadian ini dan menginginkan agar seluruh korban beserta keluarganya terurus dengan baik.
"Pemprov sangat serius membantu tim efakuasi karena sudah ada tim dibawah kendali pak Sekda. Jadi memang sejak hari senin sampai hari ini semua dalam posisi standby dilapangan sampai kita close baru kita juga pulang. Jadi intinya gubernur memberi perhatian penuh terhadap penanganan bencana ini," katanya.
Ribka juga menambahkan, pihaknya juga telah membuat dapur umun di Halaman Gedung Tongkonan, tempat keluargha korban Trigana ditempatkan sambil menunggu hasil dari proses identifikasi.
Hingga kini, ke-54 korban Trigana yang mengalami kecelakaan di oksibnil pada 16 Agustus 2015 telah berhasil di efakuasi ke Jayapura.
Sampai Kamis siang, sudah 29 jenazah yang dibawa ke RS Bhayangkara untuk segera dilakukan identifikasi oleh Tim DVI.
Sementara sudah ada empat korban yang berhasil diidentifikasi, yaitu, Drs Terianus Salawala, yang menjabat Sekretaris Bappeda Pegunungan Bintang, Matius Nikolas Aragai, pegawai kantor pos Jayapura, Labodi alias Boni Woriori mahasiswa asal Serui dan Wemdepen Bamulki guru kampung Aldom, Kabupaten Pegunungan Bintang. (*)