Timika (Antara Papua) - Pemerintah pusat tahun ini mengalokasikan anggaran senilai Rp17 miliar untuk membangun sarana air bersih di Kota Timika, Provinsi Papua.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum Mimika Robert Mayaut kepada Antara di Timika, Selasa, mengatakan dana Rp17 miliar itu digunakan untuk pengadaan dan pemasangan pipa jaringan distribusi utama (JDU) dengan volume 300 mililiter.

JDU tersebut dibangun mulai dari titik di Kuala Kencana yang merupakan instalasi pengolahan air yang dibangun PT Freeport Indonesia menuju arah Kota Timika sejauh 5,4 kilometer.

Adapun alokasi dana dari APBD Mimika 2015 senilai Rp4 miliar dimanfaatkan untuk pemasangan pipa distribusi yang lebih kecil dengan volume 200 mililiter dan 60 mililiter di dalam Kota Timika.

"Semua pekerjaan itu sedang berjalan dan diharapkan rampung tepat waktu," ujar Robert.

Menurut dia, sesuai dengan desain yang sudah direvisi, proyek sarana air bersih di Kota Timika membutuhkan anggaran lebih dari Rp300 miliar.

Hingga tahun ketiga proyek tersebut, anggaran yang telah dikucurkan baru sekitar Rp50-an miliar.

Itu belum termasuk dengan biaya pembangunan instalasi pengolahan air yang ditanggung sepenuhnya oleh PT Freeport.

"Kami berharap sarana air bersih ini secepatnya bisa dituntaskan pengerjaannya. Tapi itu semua tergantung alokasi anggaran. Kami masih membutuhkan anggaran yang sangat besar untuk merampungkan pekerjaan ini," jelas Robert.

Sesuai perencanan awal, katanya, sarana air bersih tersebut bisa melayani kebutuhan warga tidak saja di Kota Timika, bahkan hingga ke Pelabuhan Paumako, Distrik Mimika Timur.

Kapasitas debit air bersih tersebut ditargetkan mencapai 250 liter/detik yang diambil pada lima sumur dalam di kawasan Kuala Kencana.

Mengingat alokasi anggaran yang terbatas, Dinas PU Mimika merencanakan untuk dapat mengoperasikan sarana air bersih tersebut per wilayah sesuai dengan kemajuan pekerjaan.

"Kita menginginkan bisa segera difungsikan sebagian, seperti wilayah Kampung Karang Senang SP3 didahulukan karena dekat dengan sumber air. Setelah itu baru wilayah yang lain disesuaikan dengan kemajuan pekerjaan dan debit air bersih yang tersedia," ujarnya. (*)

Pewarta : Pewarta: Evarianus Supar
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024