Jayapura (ANTARA) - Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Papua Joko Supratikno mengungkapkan, pihaknya tengah mewasdapai dampak melemahnya nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat, terhadap perekonomian di daerah ini.

"Artinya kita jangan panik tapi tetap waspada. Jangan ikut-ikutan spekulasi beli dolar karena akan menambah tekanan terhadap rupiah," ujarnya di Jayapura, Rabu.

Joko menjelaskan, khusus untuk di Papua, pengaruh pelemahan nilai tukar rupiah hampir tidak ada karena penggunaan dolar di daerah itu sangat minim.

"Pengaruh ke daerah Papua tidak banyak, produksi yang tergantung dari impor, ada beberapa tapi tidak terlalu signifikan," katanya.

Joko menilai, masyarakat Papua tidak terlalu terpengaruh dengan penurunan nilai rupiah sehingga hingga kini situasinya masih terkendali.

"Tidak terjadi kepanikan masyarakat untuk melakukan penarikan uang tunai, semuanya masih wajar. Kami meyakini tidak akan ada," ucapnya.

Ditambahkan, upaya pencegahan pelemahan nilai tukar rupiah dilakukan secara nasional, seperti dengan melakukan interfensi terhadap pasar saham agar tidak terjadi aksi-aksi yang dapat menekan nilai rupiah.

Hingga Selasa (25/8) sore, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menyentuh angka Rp14.024. Sementara dalam kurs tengah Bank Indonesia (BI) pada hari yang sama mencatat nilai tukar rupiah bergerak melemah menjadi Rp14.067 dibandingkan sebelumnya dalam posisi Rp13.998 per dolar AS. (*)

Pewarta : Pewarta: Dhias Suwandi
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024