Jayapura (Antara Papua) - Dinas Pendidikan Kota Jayapura, Papua, membentuk tim pemantau sekolah guna mengecek kehadiran sekaligus ketersedian guru dan aktivitas belajar mengajar di sejumlah sekolah di daerah itu.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Jayapura I Wayan Mudiyasa di Jayapura, Sabtu, mengemukakan pemantauan dilakukan di tingkat sekolah dasar hingga SMA/SMK dan sederjat.
Dia menjelaskan, pembentukan tim itu untuk mengoptimalkan pelayanan pendidikan, terutama di kalangan sekolah.
Pihaknya membentuk sejumlah tim untuk turun dan melakukan pemantauan langsung ke masing-masing sekolah.
"Tim ini dibentuk berdasarkan surat keputusan dinas kepada kepala seksi dan staf untuk turun ke lapangan. Teman teman ini kami akan membawa Surat Perintah Perjalanan Dinas (SPPD) dan mengecek secara langsung kelas-kelas mana saja yang tidak ada guru," katanya.
Menurut dia, anggota tim terdiri atas para pengawas sekolah dan beberapa staf di Dinas Pendidikan Kota Jayapura.
Ia menjelaskan data yang disampaikan harus benar-benar akurat.
Pihaknya akan mencarikan solusi terkait dengan kekurangan tenaga guru, yakni dengan menugaskan pengawas sekolah untuk membantu bertugas sebagai guru.
Pihaknya juga akan menurunkan beberapa pengawas sekolah untuk mengecek perangkat pengajar di masing-masing jenjang pendidikan mulai dari SD hingga SMA/SMK dan sederajat.
Pegawas sekolah, katanya, juga akan langsung memantau proses belajar mengajar di ruang kelas.
"Dengan demikian Kota Jayapura benar-benar merupakan barometer pendidikan di Papua," kata Wayan. (*)
Kepala Dinas Pendidikan Kota Jayapura I Wayan Mudiyasa di Jayapura, Sabtu, mengemukakan pemantauan dilakukan di tingkat sekolah dasar hingga SMA/SMK dan sederjat.
Dia menjelaskan, pembentukan tim itu untuk mengoptimalkan pelayanan pendidikan, terutama di kalangan sekolah.
Pihaknya membentuk sejumlah tim untuk turun dan melakukan pemantauan langsung ke masing-masing sekolah.
"Tim ini dibentuk berdasarkan surat keputusan dinas kepada kepala seksi dan staf untuk turun ke lapangan. Teman teman ini kami akan membawa Surat Perintah Perjalanan Dinas (SPPD) dan mengecek secara langsung kelas-kelas mana saja yang tidak ada guru," katanya.
Menurut dia, anggota tim terdiri atas para pengawas sekolah dan beberapa staf di Dinas Pendidikan Kota Jayapura.
Ia menjelaskan data yang disampaikan harus benar-benar akurat.
Pihaknya akan mencarikan solusi terkait dengan kekurangan tenaga guru, yakni dengan menugaskan pengawas sekolah untuk membantu bertugas sebagai guru.
Pihaknya juga akan menurunkan beberapa pengawas sekolah untuk mengecek perangkat pengajar di masing-masing jenjang pendidikan mulai dari SD hingga SMA/SMK dan sederajat.
Pegawas sekolah, katanya, juga akan langsung memantau proses belajar mengajar di ruang kelas.
"Dengan demikian Kota Jayapura benar-benar merupakan barometer pendidikan di Papua," kata Wayan. (*)