Jayapura (ANTARA) - Dinas Perikanan Kota Jayapura, Papua, meminta para nelayan saat melaut menggunakan atau mengaktifkan global positioning system (GPS) agar tidak masuk hingga ke wilayah perairan negara Papua Nugini (PNG).
Penggunaan GPS penting saat melaut agar para nelayan terhindar dan tidak memasuki perairan negara tetangga.
"Apalagi hampir semua perahu nelayan sudah dilengkapi GPS, kecuali jenis perahu motor tertentu yang belum dipasang alat tersebut," kata Kepala Dinas Perikanan Kota Jayapura Matheys Sibi di Jayapura, Kamis.
Ia mengakui banyak nelayan yang masih menggunakan cara tradisional misalnya melihat tanda-tanda alam termasuk berpatokan dengan gunung yang memang dekat dengan wilayah PNG.
Namun hal itu tidak lagi bisa menjadi patokan karena saat cuaca mendung gunung yang menjadi patokan tidak terlihat hingga nelayan tidak sadar sudah berada di wilayah PNG dan ada kemungkinan ditangkap oleh petugas patroli negara tersebut, kata Matheys Sibi.
Menurut dia, Dinas Perikanan Kota Jayapura terus berupaya memberikan bantuan peralatan termasuk navigasi kepada para nelayan khususnya nelayan asli Papua terutama di Port Numbay atau Kota Jayapura.
Dinas Perikanan Kota Jayapura pada tahun 2025 ini mendapat alokasi Dana Otsus sebesar Rp2 miliar untuk membantu nelayan OAP.
Bantuan yang diberikan itu berupa mesin perahu, perahu ketinting, rumah ikan dan bibit serta pakan ikan untuk mereka yang bergerak di bidang budidaya perikanan.
Karena bantuan tersebut bersumber dari dana Otsus maka bantuan tersebut hanya diberikan kepada nelayan OAP atau orang asli Papua, kata Matheys Sibi.