Jayapura (Antara Papua) - Korem 171/PVT bekerja sama dengan Komunitas Peduli Lingkungan Kota Sorong yang terdiri dari Forum Komunikasi Gerakan Aksi Untuk Lingkungan (FK-GAUL) Kota Sorong, Forum Komunikasi Kader Konservasi Indonesia Korda Papua Barat dan DPC Granat Sorong, menggelar aksi reboisasi areal hutan terbakar, pada Jumat.

Pada rilis yang diterima Antara di Jayapura, Jumat, kegiatan reboisasi itu  yang dibuka oleh Kasrem 171/PVT Kolonel Inf R Agus Abdurrauf, dihadiri para Kasi Korem 171/PVT, para Komandan satuan dan Ka Balak Aju jajaran Korem 171/PVT, Anggota DPRD Kota Sorong Safrudin Sabonama SH, Komunitas Peduli Lingkungan Kota Sorong dan tamu undangan lainnya.

Aksi reboisasi areal hutan terbakar yang bertema "Hutan Lestari Mata Air Mengalir, Hutan Gundul Air Mata Mengalir" itu, digelar di di lapangan Tembak Korem 171/PVT Jalan Pramuka Nomor 1 Sorong, Provinsi Papua Barat.

Kegiatan tersebut melibatkan sekitar 700 orang peserta yang terdiri dari prajurit TNI AD jajaran Korem 171/PVT Garnizun Sorong, dan gabungan anggota Komunitas Peduli Lingkungan Kota Sorong, serta masyarakat luas.

Sasarannya yakni penanaman 1.500 bibit pohon berbagai jenis yang mempunyai multi fungsi, dan merupakan tanaman unggulan lokal, di sekitar perbukitan belakang Makorem 171/PVT yang mengalami kebakaran beberapa waktu lalu akibat kemarau panjang dan ulah orang-orang yang tidak bertanggung jawab.
 
Pada kesempatan tersebut, Kasrem 171/PVT Kolonel Inf R Agus Abdurrauf mengatakan, salah satu aspek penting dari pembangunan adalah kesanggupan dan kesadaran dari masyarakat untuk melestarikan lingkungan hidup dan sumber alam yang ada.

"Aksi reboisasi areal hutan terbakar yang dilakukan sekarang ini bertujuan mengurangi dampak pemanasan global, meningkatkan absorbsi gas co2, (carbon dioksida) dan polutan lainnya, mencegah banjir, dan tanah longsor serta meningkatkan upaya konservasi sumber daya genetik tanaman hutan akibat kebakaran hutan dari dampak kekeringan yang berkepanjangan," ujarnya.

Hal tersebut butuh kepedulian yang tinggi dari semua komponen masyarakat di Kota Sorong, dengan mewujudkan kesadaran menanam dan memelihara tanaman sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari.

Oleh karenanya, diharapkan kegiatan aksi reboisasi areal hutan terbakar ini dapat dijadikan momentum guna menumbuhkan kembali nilai-nilai kepedulian terhadap kelestarian lingkungan hidup untuk membantu mengatasi  menurunnya sumber daya genetik tanaman hutan.
 
Disadari bahwa acara aksi reboisasi areal hutan terbakar ini, belum seberapa dibanding luasnya hutan dan lahan yang rusak.  

Namun demikian, upaya tersebut sangat berharga apabila dilaksanakan secara terus-menerus dan dipelihara dengan penuh kesungguhan karena bangsa Indonesia telah dianugerahi keanekaragaman  hayati yang tinggi, tanah yang subur, serta iklim yang sangat mendukung untuk kegiatan bercocok tanam.

"Marilah disyukuri anugerah yang tak terhingga ini dengan menanam jenis-jenis pohon yang mempunyai multi fungsi, dan merupakan tanaman unggulan lokal," ujar Kasrem.

Untuk itu, kata dia, diharapkan dengan adanya acara aksi reboisasi areal hutan terbakar ini, dapat memberikan motivasi yang besar dalam membangun  kesadaran  dan  semangat seluruh masyarakat Papua Barat lebih khusus lagi adalah masyarakat yang berada di Kota Sorong.

"Agar menumbuhkan kembali nilai-nilai kepedulian terhadap kelestarian lingkungan hidup, serta ikut memiliki dan bertanggungjawab dalam menjaga dan memeliharanya," ujarnya. (*)


Pewarta : Pewarta: Anwar Maga
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024