Timika (Antara Papua) - Gubernur Papua Lukas Enembe meminta aparat TNI dan Polri menangkap pelaku kriminal bersenjata di Sinak, Kabupaten Puncak, yang melakukan penyerarangan terhadap Markas Polsek Sinak dan menembak mati tiga polisi yang bertugas.
"Kami harapkan agar TNI dan Polri menangkap dan memproses para pelakunya," kata Gubernur Enembe di Timika, Senin.
Gubernur menegaskan bahwa kasus penyerangan Markas Polsek Sinak oleh kelompok bersenjata pada Minggu (27/12) murni merupakan tindak kriminal sehingga aparat harus bertindak tegas terhadap kelompok kriminal dimaksud.
"Jumlah anggota kelompok kriminal ini kecil. Polanya sama saja, menggunakan senjata, mengancam masyarakat, mengambil seenaknya ternak milik masyarakat bahkan anak gadis orang," ujar Gubernur Enembe.
Terkait kejadian penyerangan Markas Polsek Sinak hingga menewaskan tiga anggota Polri, Gubernur meminta aparat agar meningkatkan kewaspadaan, terutama prajurit yang bertugas di daerah-daerah yang rawan.
"Kepada adik-adik Polisi dan TNI harap meningkatkan kewaspadaan. Apalagi di daerah-daerah itu masih ada saudara-saudara kita yang berseberangan. Siapapun kalau bertugas di daerah-daerah itu, apalagi saat terjadi pergantian anggota maka harus tetap waspada. Jangan lengah," kata Gubernur Enembe mengingatkan.
Kasus penyerangan Markas Polsek Sinak oleh kelompok bersenjata pada Minggu (27/12) malam mengakibatkan tiga anggota Polri tewas.
Korban tewas atas nama Briptu Ridho, Bripda Arman, dan Bripda Ilham. Sedangkan dua rekan mereka yang lain mengalami luka tembak yaitu Briptu Suma dan Bripda Rian.
Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw mengatakan kelompok bersenjata tersebut juga mengambil tujuh pucuk senjata api dari berbagai jenis beserta amunisinya.
Tujuh pucuk senjata api yang diambil kelompok penyerang itu adalah jenis AK 47 dan SS 1 masing masing dua pucuk, dan jenis moser tiga pucuk beserta amunisi satu peti. (*)
"Kami harapkan agar TNI dan Polri menangkap dan memproses para pelakunya," kata Gubernur Enembe di Timika, Senin.
Gubernur menegaskan bahwa kasus penyerangan Markas Polsek Sinak oleh kelompok bersenjata pada Minggu (27/12) murni merupakan tindak kriminal sehingga aparat harus bertindak tegas terhadap kelompok kriminal dimaksud.
"Jumlah anggota kelompok kriminal ini kecil. Polanya sama saja, menggunakan senjata, mengancam masyarakat, mengambil seenaknya ternak milik masyarakat bahkan anak gadis orang," ujar Gubernur Enembe.
Terkait kejadian penyerangan Markas Polsek Sinak hingga menewaskan tiga anggota Polri, Gubernur meminta aparat agar meningkatkan kewaspadaan, terutama prajurit yang bertugas di daerah-daerah yang rawan.
"Kepada adik-adik Polisi dan TNI harap meningkatkan kewaspadaan. Apalagi di daerah-daerah itu masih ada saudara-saudara kita yang berseberangan. Siapapun kalau bertugas di daerah-daerah itu, apalagi saat terjadi pergantian anggota maka harus tetap waspada. Jangan lengah," kata Gubernur Enembe mengingatkan.
Kasus penyerangan Markas Polsek Sinak oleh kelompok bersenjata pada Minggu (27/12) malam mengakibatkan tiga anggota Polri tewas.
Korban tewas atas nama Briptu Ridho, Bripda Arman, dan Bripda Ilham. Sedangkan dua rekan mereka yang lain mengalami luka tembak yaitu Briptu Suma dan Bripda Rian.
Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw mengatakan kelompok bersenjata tersebut juga mengambil tujuh pucuk senjata api dari berbagai jenis beserta amunisinya.
Tujuh pucuk senjata api yang diambil kelompok penyerang itu adalah jenis AK 47 dan SS 1 masing masing dua pucuk, dan jenis moser tiga pucuk beserta amunisi satu peti. (*)