Timika (Antara Papua) - Pesawat Cessna Grand Caravan dan helikopter Airbus milik Pemkab Mimika, Papua segera tiba dari Singapura, yang diperkirakan tiba di Timika pada akhir Januari 2015.

Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Mimika John Rettob kepada Antara di Timika, Kamis, mengatakan pesawat Cessna Grand Caravan direncanakan akan segera terbang dari Singapura ke Jakarta pada Jumat (15/1) untuk proses registrasi di Indonesia.

Adapun Helikopter Airbus yang dirakit di Subang, Malaysia akan terbang ke Jakarta pada 18 Januari 2016.

"Kalau tidak ada hambatan, mudah-mudahan dalam bulan ini kedua pesawat tersebut akan tiba di Timika. Apakah nanti kedua pesawat ini akan tiba bersamaan di Timika, kita masih harus berkoordinasi dengan Bupati Mimika," kata John.

Menurut dia, sebelum pesawat Cessna Grand Caravan diterbangkan dari Singapura ke Jakarta pada Jumat (15/1) maka Pemkab Mimika harus menyelesaikan semua proses perizinan dan biaya-biaya terkait lainnya.

Biaya-biaya itu mencakup biaya deregistrasi Amerika kepada sebuah perusahaan yang dipinjam Pemkab Mimika saat membeli pesawat tersebut di perusahaan pabrik di Amerika Serikat.

Selanjutnya, biaya sewa hanggar Cessna di Singapura selama 74 hari.

Hal lainnya yang harus dituntaskan Pemkab Mimika seperti perizinan exit permit, security clearence pesawat dan pilot Amerika yang akan menerbangkan pesawat tersebut ke Jakarta.

Adapun biaya asuransi pesawat Pemkab Mimika itu sudah rampung dan sudah mulai diaktifkan sejak Rabu (13/1).

"Pesawat baru bisa diterbangkan dari Singapura ke Jakarta kalau semua biaya-biaya itu dilunasi," jelas John.

Adapun selama pesawat berada di Jakarta, Pemkab Mimika akan mengurus izin kelayakan terbang dan registrasi Indonesia. Pengurusan izin-izin tersebut dilakukan di Kementerian Perhubungan.

Berbagai perizinan serupa juga akan diurus Pemkab Mimika untuk memasukan helikopter.

Untuk pengadaan kedua pesawat tersebut, Pemkab Mimika melalui APBD 2015 menggelontorkan dana sekitar Rp85 miliar.

John mengatakan sesuai rencana awal, kedua pesawat tersebut nantinya digunakan untuk melayani kepentingan pemerintah dan masyarakat, sekaligus mengemban misi bisnis.

"Pelayanan pemerintah dan masyarakat di Kabupaten Mimika tetap diutamakan atau prioritas. Tetapi pesawat ini juga harus bisa membiayai dirinya sendiri sehingga Pemda tidak terus mengeluarkan biaya untuk kepentingan operasional kedua pesawat ini," jelas John.

Pengoperasian kedua pesawat tersebut nantinya akan bekerja sama dengan salah satu operator penerbangan yang sudah memiliki lisensi. Pemkab Mimika nantinya akan menerima pemasukan dari biaya pengoperasian kedua pesawat tersebut.

Namun menyangkut biaya operasional seperti gaji pilot dan kru, perawatan dan lainnya menjadi tanggung jawab perusahaan operator penerbangan.

"Kami sudah melakukan kerja sama dengan sebuah perusahaan untuk proses pemasukan pesawat dan praoperasi. Namun untuk kerja sama operasi, kita harus sepakati beberapa hal. Yang jelas, semua hal ini harus dituntaskan sebelum pesawat tiba di Timika," jelasnya. (*)

Pewarta : Pewarta: Evarianus Supar
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024