Jayapura ( Antara Papua) - Dinas Kesehatan Provinsi Papua mengapresiasi kinerja Direktur Surveilans Kementerian Kesehatan, dr Jean yang belum lama dilantik tetapi berkenan turun lapangan dan memantau kondisi pemulihan penyakit pertusis atau batuk rejan di Distrik Mbua, Kabupaten Nduga.

"Kami dari Dinas Kesehatan Provinsi Papua memberikan apresiasi kepada Ibu Direktur Surveilens Kementerian Kesehatan dr Jean," kata Yamamoto Sasarari, koordinator tim pemulihan pertusis Mbua, Dinas Kesehatan Provinsi Papua, di Jayapura, Kamis.

Ia mengatakan, walaupun baru dilantik sebagai direktur tetapi bisa berada di lapangan bersama-sama tim Dinas Kesehatan Papua guna mengetahui permasalahan kesehatan di Distrik Mbua, Kabupaten Nduga, dan umumnya di Papua.

"Itulah Papua dengan kesulitan-kesulitan tetapi bangga mempunyai Ibu Direktur Surveilans yang bisa berada di lapangan," ujarnya.

Direkrur Surveilans Kementerian Kesehatan bersama tim yang beranggotakan 20 orang datang ke Jayapura lalu sebagian anggota tim melanjutkan perjalanan ke Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua pada Rabu (27/1).

Sementara Direktur Surveilans Kementerian Kesehatan singgah di Jayapura dan melakukan pertemuan dengan tim pemulihan pertusis Nduga, Dinas Kesehatan Provinsi Papua.

Dalam pertemuan itu juga dihadiri oleh Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua drg Aloysius Giyai.

Pertemuan kala itu juga melibatkan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Provinsi Papua dan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Nduga.

Turut hadir dalam pertemuan itu juga Kepala Bidang Pengendalian Masalah Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Nduga.

Pertemuan ketika itu berlangsung di ruangan kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua, Selasa (27/1).

Setelah pertemuan, kesokan harinya, Rabu (28/1) Direktur Surveilans Kementerian Kesehatan bersama tim pemulihan pertusis Nduga Dinas Kesehatan Provinsi Papua berangkat ke Wamena, Kabupaten Jayawijaya lalu melanjutkan perjalanan ke Distrik Mbua.

Distrik Mbua berstatus kejadian luar biasa (KLB) penyakit pertusis atau batuk rejan pada Oktober 2015. (*)

Pewarta : Pewarta: Musa Abubar
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024