Jayapura (Antara Papua) - Balai Besar Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Wilayah V Jayapura menyiapkan dua unit teropong atau teleskop untuk menyaksikan Gerhana Matahari Sebagian (GMS) 9 Maret 2016, dari bukit Bhayangkara, di kawasan stasiun TVRI Papua.

Kepala Stasiun Geofisika Angkasapura Jayapura Dadang Permana, di Jayapura, Rabu, mengatakan untuk dapat menyaksikan GMS di kawasan Stasiun TVRI Papua, disiapkan dua unit teropong atau teleskop.

"Selain itu, kami juga akan coba menampilkan fenomena GMS melalui streaming di http://media.bmkg.go.id/gmt.bmkg atau http://media.bmkg.go.id/gmt.bmkg?s=gmt.jayapura," katanya.

Menurut Dadang, warga Jayapura dapat melihat matahari tertutupi sekitar 80 persen bagiannya oleh bulan.

"Tidak hanya itu, GMS ini juga bisa diamati melalui pengamatan medan magnet bumi yang berlokasi di Stasiun Geofisika Angkasapura menggunakan peralatan Lemi-018, Proton dan magdas," ujarnya.

Dia menjelaskan durasi terjadinya gerhana matahari di wilayah Jayapura terbilang cukup lama jika dibandingkan dengan daerah lain di Papua dan Papua Barat.

"Jadi durasi gerhana matahari yang dapat terlihat di Jayapura sekitar 2 jam 55 menit sejak pukul 08.53-11.48 Waktu Indonesia Timur (WIT)," katanya lagi.

Dia menambahkan cara aman melihat gerhana adalah dengan menggunakan kacamata berfilter matahari khusus yang dilengkapi filter sinar ultraviolet dan infra merah yang mengandung lapisan tipis alumunium, chromium atau perak. (*)

Pewarta : Pewarta: Hendrina Dian Kandipi
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024