Jayapura (Antara Papua) - Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Hinsa Siburian menggelar rapat evaluasi pembangunan jalan Trans Papua, Wamena-Mumugu di Ruang Bina Yudha Makodam, Bukit Polimak, Distrik Jayapura Selatan, Kota Jayapura, Papua.

Kepala penerangan Kodam XVII/Cenderawasih (Kapendam) Kol Inf Teguh PR di Kota Jayapura, mengatakan rapat evaluasi itu dilaksanakan Selasa (22/3).

"Pada kesempatan tersebut Pangdam menjelaskan bahwa Papua masih menyatu dengan berbagai stigma dan permasalahan yang melekat di dalamnya," katanya.

Hal ini bisa dilihat dari realitas fisik Papua sendiri yang terisolir dan terkotak-kotak. Nadi ekonomi seolah hanya bertumpu pada jalur transportasi udara yang sangat mahal dan transportasi laut yang lamban, sementara jalur transportasi darat belum diberdayakan sebagaimana mestinya.

"Untuk menghidupkan ekonomi rakyat, sarana transportasi darat perlu dibuka, baik di sepanjang perbatasan mulai dari Jayapura-Merauke, Keerom, Pegunungan Bintang dan Boven Digul. Begitu juga dari Jayapura-Wamena atau dari Wamena-Pegunungan Bintang," katanya.

Selain itu, transportasi dari Jayapura-Sarmi-Nabire-Enarotali-Sorong mengelilingi daerah kepala burung di Papua Barat harus dilakukan. Kemudian di sepanjang pesisir selatan hingga kembali ke Merauke.

"Hal ini diharapkan untuk mendukung perencanaan dan mempercepat pengembangan ekonomi antarkabupaten di Papua juga membuka keterisolasian daerah. Ketersediaan infrastruktur jalan dan jembatan sangat diperlukan untuk melancarkan distribusi serta menekan harga barang di daerah paling timur Indonesia itu," katanya.

Dengan adanya jalan penghubung arus orang dari satu kabupaten ke kabupaten lain bisa lebih cepat. Untuk mewujudkan itu semua, TNI dalam hal ini TNI AD bekerjasama dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan membangun infrastruktur jalan dan jembatan yang menghubungkan Wamena-Habema-Kenyam-Mamugu melalui jalur selatan.

"Pembangunan infrastruktur ini bisa membuka keterisolasian Wamena, Mbua, Paro, Batas Batu dan Mamugu menuju Pantai Selatan Papua. Panjang jalan yang akan dikerjakan 278.600 Km melewati daerah hutan, rawa dan sungai," katanya.

Ruas jalan Wamena-Mamugu, lanjut dia, melalui 40 sungai di mana 32 sungai belum ada jembatan dan delapan sungai terdapat jembatan sementara dari kayu.

Pengerjaan jalan ini mengerahkan satuan baik dari Kodam XVII/Cenderawasih maupun dari luar Kodam meliputi Satuan Zipur, Zikon, Kesehatan, Perhubungan dan Satuan Pengamanan dari Satuan tempur serta dengan mengerahkan alat berat yang dimiliki TNI AD.

Kodam XVII/Cenderawasih, ungkap Teguh, mengerahkan personilnya serta menyiapkan alat peralatan berat untuk pelaksanaan pembuatan jalan tersebut.

"Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Hinsa Siburian menyampaikan pemerintah pusat melalui Presiden Republik Indonesia memberikan perhatian yang sangat besar terhadap pembangunan di Papua guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat," katanya.

Salah satu wujud perhatian tersebut adalah dibangunnya jalan sepanjang 278.600 KM. Dengan dibangunnya jalan poros Wamena-Mamugu akan memperlancar distribusi barang dari dan ke Kabupaten Jayawijaya dan sekitarnya.

"Tentunya semua itu perlu adanya partisipasi aktif dari seluruh lapisan masyarakat Papua guna mendukung pembangunan di provinsi paling timur Indonesia itu. Sehingga tidak ada lagi daerah yang terisolir serta pembangunan dapat terwujud yang pada akhirnya meningkatkan kesejahteraan bagi masyarakat Papua," katanya.

Harapan lain dari pembangunan jalan ini adalah memberikan kemudahan bagi para wisatawan baik lokal maupun mancanegara yang berkunjung ke Papua.

"Bukan tidak mungkin Papua yang kaya akan keindahan alamnya menjadi daya tarik bagi wisatawan lokal maupun mancanegara," katanya. (*)

Pewarta : Pewarta: Alfian Rumagit
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024