Jayapura (Antara Papua) - Legislator Gerindra yang juga Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Papua (DPRP) Yanni SH mengajak umat Islam untuk selalu memaknai Isra Mi'raj, peristiwa penting dalam sejarah peradaban Islam yang menandai kerasulan Nabi Muhammad SAW.
"Sebagai umat Islam, saya mengajak kita semua (umat Islam) untuk selalu berusaha memaknai hikmah dibalik peristiwa tersebut. Salah satunya bahwa perjalan Mi’raj Nabi Muhammad SAW berawal dari berbagai tantangan dan berakhir dengan membawa bekal ke bumi berupa shalat lima waktu bagi umat Islam," ujar Yanni dalam rilis yang diterima Antara di Jayapura, Jumat.
Ia mengatakan, hal itu setidaknya bisa menjadi inspirasi bagi umat Islam bahwa setiap tantangan yang dihadapi dalam setiap perjalanan kehidupan mestinya berakhir dengan menghasilkan bekal kebaikan, baik untuk diri sendiri maupun orang lain, terlebih lebih bagi seorang pemimpin.
Jangan pernah menyerah terhadap tantangan yang dialami, melainkan harus dihadapi dengan penuh semangat dan optimisme.
"Semoga momentum peringatan Isra Mi’raj tahun ini akan lebih meningkatkan keimanan kita kepada Allah SWT dan sekaligus menjadi spirit dalam memberikan bekal kebaikan pada diri sendiri maupun kepada orang lain," ujar Yanni.
Setiap tanggal 27 Rajab umat Islam di seluruh dunia termasuk di Indonesia memperingati peristiwa penting dalam sejarah perjalanan peradaban Islam yaitu Isra Mi’raj.
Suatu peristiwa yang menandai kerasulan Nabi Muhammad SAW yakni perjalanan panjang Nabi Muhammad SAW yang ditempuh dengan waktu singkat dari mekkah ke Yerusalem dan dinaikkan Allah ke "sidratul muntaha" untuk menerima wahyu salat lima waktu.
Tentu merupakan suatu peristiwa yang sulit dijangkau dengan nalar manusia, melainkan hanya dapat diyakini dengan keimanan karena Isra Mi’raj adalah peristiwa yang mengandung nilai spritual yang tinggi.
Secara substansial, Isra Mi’raj memiliki dimensi teologis yang sangat luas khususnya bagi umat Islam sehingga Isra Mi’raj harus benar- benar menjadi momentum bagi umat Islam untuk lebih meningkatkan keimanan kita kepada Allah SWT serta ketaatan dalam menjalankan sunnah rasullah.
"Jangan sampai perayaan Isra Mi’raj yang setiap tahun dilaksanakan hanya sekedar sebuah ritual yang bersifat rutinitas. Selamat memperingati Isra Mi’raj tahun 2016," ujar Yanni. (*)
"Sebagai umat Islam, saya mengajak kita semua (umat Islam) untuk selalu berusaha memaknai hikmah dibalik peristiwa tersebut. Salah satunya bahwa perjalan Mi’raj Nabi Muhammad SAW berawal dari berbagai tantangan dan berakhir dengan membawa bekal ke bumi berupa shalat lima waktu bagi umat Islam," ujar Yanni dalam rilis yang diterima Antara di Jayapura, Jumat.
Ia mengatakan, hal itu setidaknya bisa menjadi inspirasi bagi umat Islam bahwa setiap tantangan yang dihadapi dalam setiap perjalanan kehidupan mestinya berakhir dengan menghasilkan bekal kebaikan, baik untuk diri sendiri maupun orang lain, terlebih lebih bagi seorang pemimpin.
Jangan pernah menyerah terhadap tantangan yang dialami, melainkan harus dihadapi dengan penuh semangat dan optimisme.
"Semoga momentum peringatan Isra Mi’raj tahun ini akan lebih meningkatkan keimanan kita kepada Allah SWT dan sekaligus menjadi spirit dalam memberikan bekal kebaikan pada diri sendiri maupun kepada orang lain," ujar Yanni.
Setiap tanggal 27 Rajab umat Islam di seluruh dunia termasuk di Indonesia memperingati peristiwa penting dalam sejarah perjalanan peradaban Islam yaitu Isra Mi’raj.
Suatu peristiwa yang menandai kerasulan Nabi Muhammad SAW yakni perjalanan panjang Nabi Muhammad SAW yang ditempuh dengan waktu singkat dari mekkah ke Yerusalem dan dinaikkan Allah ke "sidratul muntaha" untuk menerima wahyu salat lima waktu.
Tentu merupakan suatu peristiwa yang sulit dijangkau dengan nalar manusia, melainkan hanya dapat diyakini dengan keimanan karena Isra Mi’raj adalah peristiwa yang mengandung nilai spritual yang tinggi.
Secara substansial, Isra Mi’raj memiliki dimensi teologis yang sangat luas khususnya bagi umat Islam sehingga Isra Mi’raj harus benar- benar menjadi momentum bagi umat Islam untuk lebih meningkatkan keimanan kita kepada Allah SWT serta ketaatan dalam menjalankan sunnah rasullah.
"Jangan sampai perayaan Isra Mi’raj yang setiap tahun dilaksanakan hanya sekedar sebuah ritual yang bersifat rutinitas. Selamat memperingati Isra Mi’raj tahun 2016," ujar Yanni. (*)