Jayapura (Antara Papua) - Kepesertaan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan anggota TNI baik TNI Angkatan Darat, TNI Angkatan Laut, dan TNI Angkatan Udara hingga kini mencapai 45 juta jiwa.
"Jadi untuk informasi TNI Angkatan Darat, TNI Angkatan Udara, dan TNI Angkatan Laut itu mempunyai 108 rumah sakit, dan TNI beserta keluarganya hingga kini kepesertaan BPJS Kesehatan sekitar 45 juta jiwa," kata Kapuskes TNI Mayjen TNI dr Ben Yura Rimba, di Jayapura.
Menurut dia, jika dikaitkan dengan kepesertaan BPJS Kesehatan yang sudah mendekati 188.500 jiwa, maka keterlibatan TNI dalam kepesertaan BPJS Kesehatan sekitar 0,8 persen hingga 0,9 persen.
"Tetapi kalau kita lihat cakupan pelayanan kesehatan TNI dari 108 rumah sakit milik TNI berdasarkan data statistik 2015 dinyatakan sekitar Rp5 triliun dari total dana yang dikeluarkan oleh BPJS Kesehatan sekitar Rp60 triliun," ujarnya.
Dia mengatakan, peran TNI dari kepesertaan TNI yakni 0,8 persen dari jumlah anggotannya dikaitkan dengan santunan atau bayaran yang diterima oleh BPJS Kesehatan ke rumah sakit itu sekitar 10 kali lipat.
"Nah di sini menunjukkan bahwa dalam menyuseskan program pemerintah, BPJS Kesehatan ini adalah pembaharuan, BPJS ini adalah program pemerintah untuk melayani kepentingan pelayanan kesehatan masyarakat," katanya pula.
Menurutnya, perlu peran rumah sakit TNI dalam menyukseskan program pemerintah untuk mendukung program pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
"Jadi, rumah sakit TNI tidak hanya melayani anggota saja tetapi melayani seluruh kepentingan masyarakat," ujarnya lagi. (*)
"Jadi untuk informasi TNI Angkatan Darat, TNI Angkatan Udara, dan TNI Angkatan Laut itu mempunyai 108 rumah sakit, dan TNI beserta keluarganya hingga kini kepesertaan BPJS Kesehatan sekitar 45 juta jiwa," kata Kapuskes TNI Mayjen TNI dr Ben Yura Rimba, di Jayapura.
Menurut dia, jika dikaitkan dengan kepesertaan BPJS Kesehatan yang sudah mendekati 188.500 jiwa, maka keterlibatan TNI dalam kepesertaan BPJS Kesehatan sekitar 0,8 persen hingga 0,9 persen.
"Tetapi kalau kita lihat cakupan pelayanan kesehatan TNI dari 108 rumah sakit milik TNI berdasarkan data statistik 2015 dinyatakan sekitar Rp5 triliun dari total dana yang dikeluarkan oleh BPJS Kesehatan sekitar Rp60 triliun," ujarnya.
Dia mengatakan, peran TNI dari kepesertaan TNI yakni 0,8 persen dari jumlah anggotannya dikaitkan dengan santunan atau bayaran yang diterima oleh BPJS Kesehatan ke rumah sakit itu sekitar 10 kali lipat.
"Nah di sini menunjukkan bahwa dalam menyuseskan program pemerintah, BPJS Kesehatan ini adalah pembaharuan, BPJS ini adalah program pemerintah untuk melayani kepentingan pelayanan kesehatan masyarakat," katanya pula.
Menurutnya, perlu peran rumah sakit TNI dalam menyukseskan program pemerintah untuk mendukung program pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
"Jadi, rumah sakit TNI tidak hanya melayani anggota saja tetapi melayani seluruh kepentingan masyarakat," ujarnya lagi. (*)