Jayapura (Antara Papua) - Pihak Puskesmas Abepantai, Distrik Abepura, Kota Jayapura, Papua mengimbau warga yang mengalami keracunan makanan segera berobat.
Kepala Puskesmas Abenpatai dr Melva Sirait ketika dikonfirmasi dari Jayapura, Rabu, menyampaikan imbauan kepada masyarakat yang mengalami keracunan makanan segera datang ke puskesmas untuk dilakukan pengobatan.
Hal itu disampaikan terkait ratusan warga Kampung Selayar, Abepantai, Distrik Abepura, Kota Jayapura yang keracunan makanan pada Minggu (19/9).
Puskesmas setempat mengimbau kepada seluruh masyarakat di daerah itu, agar mereka yang mengalami keracunan makanan atau buang-buang air dan mencret segera ke puskesmas untuk berobat.
Menurut dia, kebanyakan pasien yang datang ke puskesmas itu mengalami keracunan makanan yang dikonsumsi pada Minggu. Mereka langsung dilayani di dalam puskesmas.
"Pasien yang datang karena keracunan langsung dilayani di dalam puskesmas, sedangkan pasien biasa atau yang mengalami penyakit lain dilayani di luar puskesmas," ujarnya lagi.
Karena itu, kata dia, pelayanannya tidak lama meskipun pasien harus antre menunggu walaupun tidak terlalu lama untuk mendapatkan pelayanan kesehatan.
Melva menjelaskan, dokter yang bertugas di Puskesmas Abepantai sebanyak empat orang yakni dokter umum tiga orang, dan dokter gigi satu orang. Tetapi dua dokter umum sementara cuti, satu di antaranya mendampingi kontingen PON IX di Bogor, Jawa Barat.
"Satu dokter lagi sementara mengurus administrasi untuk melanjutkan studi ke Makassar. Sedangkan jumlah perawat sebanyak delapan orang dan tenaga bidan sebanyak 12 orang," ujarnya pula.
Melva menyebutkan, sejak Senin (19/9) hingga kini pihaknya mencatat sebanyak 121 pasien keracunan makanan telah datang.
Pada Selasa (20/9) pasien yang datang dengan dehidrasi cairan empat orang dari pukul 06.00 WIT hingga 13.00 WIT, sedangkan pasien yang rawat jalan sebanyak 43 orang karena keracunan makanan. Jumlah total pasien keracunan yang ditangani di puskesmas itu hingga kini berjumlah 47 orang.
Warga yang keracunan mengaku makan makanan dalam acara akikah pada Minggu (18/9), dan diduga keracunan dari telur sudah asam yang dikonsumsi.
Namun kepastian jenis makanan apa yang dimakan sampai menimbulkan keracunan itu, masih diperiksa di laboratorium kesehatan daerah (labkesda) dan Balai Pengobatan Obat dan Makanan (BPOM) setempat.(*)
Kepala Puskesmas Abenpatai dr Melva Sirait ketika dikonfirmasi dari Jayapura, Rabu, menyampaikan imbauan kepada masyarakat yang mengalami keracunan makanan segera datang ke puskesmas untuk dilakukan pengobatan.
Hal itu disampaikan terkait ratusan warga Kampung Selayar, Abepantai, Distrik Abepura, Kota Jayapura yang keracunan makanan pada Minggu (19/9).
Puskesmas setempat mengimbau kepada seluruh masyarakat di daerah itu, agar mereka yang mengalami keracunan makanan atau buang-buang air dan mencret segera ke puskesmas untuk berobat.
Menurut dia, kebanyakan pasien yang datang ke puskesmas itu mengalami keracunan makanan yang dikonsumsi pada Minggu. Mereka langsung dilayani di dalam puskesmas.
"Pasien yang datang karena keracunan langsung dilayani di dalam puskesmas, sedangkan pasien biasa atau yang mengalami penyakit lain dilayani di luar puskesmas," ujarnya lagi.
Karena itu, kata dia, pelayanannya tidak lama meskipun pasien harus antre menunggu walaupun tidak terlalu lama untuk mendapatkan pelayanan kesehatan.
Melva menjelaskan, dokter yang bertugas di Puskesmas Abepantai sebanyak empat orang yakni dokter umum tiga orang, dan dokter gigi satu orang. Tetapi dua dokter umum sementara cuti, satu di antaranya mendampingi kontingen PON IX di Bogor, Jawa Barat.
"Satu dokter lagi sementara mengurus administrasi untuk melanjutkan studi ke Makassar. Sedangkan jumlah perawat sebanyak delapan orang dan tenaga bidan sebanyak 12 orang," ujarnya pula.
Melva menyebutkan, sejak Senin (19/9) hingga kini pihaknya mencatat sebanyak 121 pasien keracunan makanan telah datang.
Pada Selasa (20/9) pasien yang datang dengan dehidrasi cairan empat orang dari pukul 06.00 WIT hingga 13.00 WIT, sedangkan pasien yang rawat jalan sebanyak 43 orang karena keracunan makanan. Jumlah total pasien keracunan yang ditangani di puskesmas itu hingga kini berjumlah 47 orang.
Warga yang keracunan mengaku makan makanan dalam acara akikah pada Minggu (18/9), dan diduga keracunan dari telur sudah asam yang dikonsumsi.
Namun kepastian jenis makanan apa yang dimakan sampai menimbulkan keracunan itu, masih diperiksa di laboratorium kesehatan daerah (labkesda) dan Balai Pengobatan Obat dan Makanan (BPOM) setempat.(*)