Jayapura (Antara Papua) - Manajemen Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Paniai, di Kabupaten Paniai, Provinsi Papua, masih kekurangan banyak dokter spesialis.

Ketua tim Unit Percepatan Pembangunan Kesehatan Papua (UP2KP) Dayat Wairoi yang melakukan survei dana otonomi khusus (otsus) kesehatan sebesar 15 persen dan KPS di di Kabupaten Paniai, Deiyai dan Kabupaten Dogiyai,  mengatakan dari survei yang dilakukan di RSUD Panai hingga kini rumah sakit itu masih kekurangan banyak dokter spesialis.

Tenaga dokter spesialis yang hingga kini belum ada di rumah sakit tersebut yakni tenaga dokter spesialis patologi klinik, dokter spesialis saraf, dokter spesialis telinga hidung dan tenggorokan (THT), dokter spesialis paru, dokter spesialis mata, dokter spesialis kulit dan kelamin dan dokter spesialis radiologi.

"Tenaga dokter spesialis ini sampai sekarang belum ada di RSUD. Sebenarnya sudah harus ada karena pasien yang datang dan berobat di rumah sakit itu cukup banyak," ujarnya.

Dia menuturkan, dokter yang bertugas di rumah sakit itu yakni dokter umum sebanyak 15 orang, dokter gigi satu orang, dokter spesialis anastesi satu orang, dokter spesialis penyakit dalam dua orang dan dokter spesialis bedah satu orang.

Sementara tenaga perawat yang bergelar sarjana kesehatan (SKM) sebanyak delapan orang, diploma tiga keperawatan 116 orang, perawat gigi satu orang, dan tenaga bidan sebanyak 35 orang.

Dayat berharap ke depan Dinas Kesehatan Provinsi Papua mengupayakan penambahan tenaga dokter spesialis di RSUD Paniai agar pelayanan kesehatan kepada masyarakat maksimal.

"Kalau bisa kedepan tenaga dokter spesialis yang belum ada di RSUD Paniai dilengkapi agar pelayanan kesehatan yang dilakukan kepada masyarakat dapat berjalan lancar," ujarnya. (*)

Pewarta : Pewarta: Musa Abubar
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024