Jayapura (Antara Papua) - Sebanyak 400 pelari akan mengikuti lomba lari 10 km (10k) dari Vanimo-Skouw (PNG-RI) yang diselengarakan oleh Konsulat Republik Indonesia di Vanimo, Papua Nugini.

"Kami baru lakukan rapat awal 10K yang rencananya pada 19 November 2016 dan akan diikuti oleh 400 pelari. Peserta 50 persen dari PNG dan 50 persen dari RI," ujar Konsul RI Vanimo, Elmar Iwan Lubis, di Jayapura, Jumat.

Ia menjelaskan bila kegiatan tersebut dilakukan bukan untuk mencari pemenang, tetapi lebih kepada mempererat hubungan kedua negara dan memperlihatkannya kepada dunia luar.

"Tujuan penyelenggaraan yang ke empat adalah untuk memperlihatkan kepada dunia luar bahwa perbatasan bukanlah tembok yang membatasi kedua negara, tetapi menjadi jembatan pembangunan untuk mensejahterakan masyarakat kedua negara," kata dia.

"Ini bukan sekedar ajang olahraga, tetapi menjadi simbol untuk menunjukan wilayah perbatasan sebagai wilayah yang damai," sambungnya.

Elmar Iwan Lubis mengaku kini hubungan kedua negara terus meningkat, karenanya lomba lari 10k ini akan dijadikan jembatan untuk mempererat hubungan, dan telah menjadi agenda rutin tahunan.

"Akhir-akhir ini terjadi peningkatan perdagangan yang cukup signifikan. Kita akan upayakan kegiatan ini dilakukan semulus mungkin," ujarnya lagi.

Menurut dia, pihaknya telah berkordinasi dengan seluruh pihak yang berkepentingan, baik di Indonesia maupun Papua Nugini.

"Kami dari Konsul di Vanimo bekerja sama dengan pemerintah di Vanimo dan seluruh pemerintahan dan instansi yang terlibat dalam membahas rencana ini," kata Elmar Iwan Lubis.

Bila tahun lalu lomba di mulai dari Skouw menuju Wutung, maka di 2016 lomba lari 10k akan mulai dari Wafa (7 km dari batas), Vanimo, dan finisnya di Pasar Perbatasan, Skouw, Kota Jayapura.

Dalam kegiatan tersebut, ada empat kategori yang dilombakan, pelajar putra-putri, dan umum putra-putri. (*)

Pewarta : Pewarta: Dhias Suwandi
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024