Jayapura (Antara Papua) - Presiden Joko Widodo meresmikan enam infrastruktur kelistrikan yang ada di Provinsi Papua dan Papua Barat, yang terpusat di Jayapura, Senin sore.

Pada momentum peresmian, Direktur Utama PT PLN (Persero) Sofyan Basir mengungkapkan proyek-proyek kelistrikan yang baru diresmikan Presiden dilakukan dalam waktu yang cukup lama, bahkan pembangunannya ada yang dimulai pada 2008.

"Ini Gardu Induk pertama yang berhasil di bangun di Tanah Papua," kata Sofyan Basir yang juga pernah menjabat sebagai Dirut BRI.

Diakuinya rasio elektrifikasi di Papua masih tergolong kecil, namun pihaknya telah berkomitmen untuk meningkatkan hal tersebut hingga 2019.

"Saat ini rasio elektrifikasi di Provinsi Papua 47 persen, sedangkan 86 persen di Papua Barat," ujarnya lagi.

Sementara Gubernur Papua Lukas Enembe mengapresiasi peresmian enam infrastruktur kelistrikan yang dilakukan langsung oleh Presiden.

"Ketersediaan energi listrik sangat strategis karena sangat berdampak pada perkembangan investasi daerah dan perekonomian masyarakat," kata dia.

Enam infrastruktur kelistrikan yang diresmikan presiden, adalah, PLTA Orya Genyem (20 MW), PLTMH Prafi Manokwari (3 MW), SUTT 70 KV Genyem-Waena-Jayapura (sepanjang WZS,6 km sirkit), SUTT 70 KV Holtekam-Jayapura (43,4 KM), Gardu Induk Waena-Sentani 20 MVA, dan GI Jayapura 20 MVA.

Pada kunjungannya ke Papua, Presiden juga membagikan makanan tambahan di Kabupaten Jayapura, dan meninjau proses pembangunan Pasar Mama-Mama Papua di Kota Jayapura.

Pada hari kedua, presiden direncanakan bertolak ke Kabupaten Yahukimo untuk meresmikan Bandar Udara Nop Goliat Dekai, lalu meresmikan program satu harga BBM di Papua, dan meninjau pesawat BBM Air Tractor AT-802. (*)

Pewarta : Pewarta: Dhias Suwandi
Editor :
Copyright © ANTARA 2024