Jayapura (Antara Papua) - Deputi Informasi dan Data Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengapresiasi kehadiran UP2KP guna memenuhi undangan pembahasan rencana kerja sama pengawasan kesehatan di Papua.

Deputi Informasi dan Data KPK Hary Budiarto, melalui siaran pers yang diterima, Rabu, mengapresiasi kehadiran UP2KP untuk memenuhi undangan KPK.

Pihak KPK, kata Hary, sangat tertarik dengan tupoksi UP2KP yang sangat cocok dengan aplikasi JAGA, khususnya dalam mengawal pelayanan kesehatan dan penggunaan anggaran di rumah sakit dan puskesmas.

"Saya akan siap ke Papua untuk buat sosialisasi Aplikasi JAGA pada kegiatan Raker Kesehatan Daerah Papua. Hal-hal teknis terkait kerjasama akan dibicarakan Tim Koordinasi Supervisi dan Pencegahan Korupsi KPK Provinsi Papua dengan UP2KP pada Desember 2016 nanti," ujarnya.

Sementara itu, Direktur UP2KP Agus Raprap ketika dikonfirmasi menuturkan, pihaknya menyambut baik aplikasi JAGA dari KPK yang siap diluncurkan pada Desember 2016 di Pekanbaru Riau ini.

Namun ia berharap, KPK juga bekerjasama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika untuk menyiapkan infrastruktur jaringan internet di daerah terpencil seperti di Papua, guna menunjang efektivitas pelaksanaan aplikasi ini.

"Mau bicara melek teknologi, Papua juga bisa. Banyak orang Papua yang melek IT. Persoalannya adalah infrastruktur jaringan komunikasi, yakni internet yang sering macet. Internet Telkomsel sejak 17 Oktober 2016 putus sampai hari ini belum diperbaiki," ujarnya.

Tetapi pada prinsipnya, kata dia, UP2KP menyambut baik aplikasi ini karena akan membantu mengawal pelayanan pasien di rumah sakit dan puskesmas lebih baik, dan penggunaan anggaran kesehatan pun lebih transparan.

"Tawaran kerja sama dari KPK juga kami sangat senang, sekaligus menjadi tantangan bagi kami agar makin konsisten mengawal pelayanan kesehatan di Papua," ujarnya.

Hal serupa juga disampaikan Ketua KPK Agus Rahardjo. Menurut Agus, sebagai ujicoba permulaan, aplikasi JAGA hanya memuat empat leading sektor yakni sekolah, rumah sakit, puskesmas dan perizinan.

"Nanti akan disempurnakan ke depan. Tujuan aplikasi ini ada dua. Pertama masyarakat lebih transparan mengenal layanan. kedua ini menjadi pengendalian internal. Misalnya dinas pendidikan mengendalikan sekolahnya. Kepala dinas kesehatan mengendalikan rumah sakit. Saya berharap ke depan aplikasi ini tidak hanya empat tetapi juga semua proses perizinan seperti pengurusan SIM, perizinan di SKK Migas ikut dibuat," ujarnya.

Kini, tambah dia, aplikasi JAGA bisa diunduh melalui play store pada telepon selular berbasis android. Khusus di bidang kesehatan, aplikasi ini memberi kemudahan bagi setiap pasien/keluarga pasien untuk melakukan Cek Rumah Sakit dan Cek Puskesmas, dimana masyarakat bisa mengecek profil,tenaga dokter, jumlah kamar yang tersedia dan menyampaikan keluhan serta berdiskusi di forum yang tersedia.

Sebelumnya, pada acara sosialisasi Aplikasi JAGA yang digelar di Gedung Auditorium KPK, Selasa (15/9) pagi bersama kementerian kesehatan dan pendidikan serta utusan dari Pemda se-Indonesia dan aktivis antikorupsi. (*)

Pewarta : Pewarta: Musa Abubar
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024